Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seorang Anak di Ciamis Meninggal, Orang Tua Menduga Akibat Keracunan Permen

Seorang Anak di Ciamis Meninggal, Orang Tua Menduga Akibat Keracunan Permen Ilustrasi Keracunan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang anak di Desa Gunungsari, Kecamatan Sadayana, Kabupaten Ciamis meninggal dunia diduga akibat keracunan. Sebelumnya, ia mengalami gejala keracunan bersama adik, kakak dan teman usai memakan permen jari.

Kepala Seksi Pelayanan RSUD Ciamis, Eri Arifah menyebut bahwa awalnya pihaknya menerima tiga pasien pada Sabtu (29/8) malam, yang semuanya merupakan adik kakak. Saat datang, seorang pasien dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami gejala keracunan, yaitu muntah-muntah dan diare.

"Kita di sini hanya menerima pasien dalam keadaan dehidrasi berat. Dua orang dirawat, satu datang sudah meninggal," sebut Eri, Selasa (1/9).

Dari informasi yang diterima Eri dari orang tua pasien, ketiga anaknya memang sempat mengkonsunsi permen pada Kamis (27/8). Usai mengkonsumsi, tiga anaknya yang berusia 4-10 tahun mengalami gejala keracunan, namun ketiganya baru dibawa ke RSUD Ciamis pada Sabtu (29/8) malam.

Meski begitu, Eri mengaku belum bisa memastikan penyebab ketiga anak yang ditangani mengalami keracunan karena kesimpulan bisa diambil manakala sampel makanan yang dikonsumsi diuji di laboratorium.

"Ini soalnya sudah agak lama, jadi susah mencari sampelnya. Saya juga tidak tahu apakah sudah lapor ke pihak terkait atau belum," kata Eri.

Ketiga anak yang mengalami gejala keracunan, diketahui merupakan anak dari pasangan Aef Saeful Hidayat dan Ai Yulia. Aef menduga kalau ketiga anaknya keracunan permen jari.

"Selama ini tiga anak saya memang sering makan permen jari, namun baru kali ini anak-anak saya mengalami gejala keracunan setelah makan permen jari itu," ucapnya.

Aef mengatakan bahwa selain ketiga anaknya, seorang anak tetangganya pun mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi permen jari. Namun anak tetangganya itu dibawa ke rumah sakit lain.

"Memang muntabernya dari Kamis kemarin. Kirain muntaber biasa, ternyata sampai Sabtu belum sembuh juga," katanya.

Aef mengaku tidak mengetahui dengan jelas di mana anak-anaknya membeli permen, tapi di rumahnya banyak sisa bungkus permen yang dijadikan mainan. "Semoga tidak ada lagi kejadian begini kepada anak-anak lainnya. Saya berharap ada pengawasan lebih ketat terhadap jajanan anak di warung-warung," tutupnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP