Sering Muncul dan Resahkan Warga Singkil, Buaya 4 Meter Masuk Perangkap BKSDA
Merdeka.com - Seorang buaya masuk perangkap yang dibuat Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh. Perangkap dipasang di dekat kawasan permukiman warga di Desa Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil.
Buaya itu memiliki panjang empat meter. Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Agus Arianto, buaya dengan berat antara 400 dan 500 kilogram itu sudah dievakuasi ke Banda Aceh.
"Semula rencananya buaya ini akan kita lepas liarkan di sebuah kawasan di Aceh Singkil juga, namun karena terkendala tingginya gelombang, kemudian dievakuasi ke Banda Aceh melalui jalur darat," kata Agus. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (29/11).
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Buaya apa yang dievakuasi Heru Gundul? Dalam video yang diunggah pada Rabu (21/4), pencinta satwa Heru Gundul sedang mengunjungi rumah salah seorang warga. Di belakang rumah itu, ada sebuah kolam tempat untuk menyimpan seekor buaya muara. Diketahui, rumah itu milik salah seorang tokoh pencinta satwa liar yang meninggal dunia setahun lalu bernama Aji Rachmat, mantan ketua Sioux Ular Indonesia.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Bagaimana cara mengevakuasi buaya? Agar penyelamatan berlangsung aman, bagian kepala buaya ditutupi dengan karung, serta moncongnya diikat tali dengan prosedur yang aman bagi hewan tersebut.
Ia menjelaskan, BKSDA terpaksa memasang perangkap karena buaya sering muncul dan meresahkan warga di Kepulauan Pulau Banyak.
"Agar (buaya) tidak mengganggu dan berkeliaran di sekitar pemukiman warga," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaCerita istri Plt Gubernur Kalimantan Timur singgung soal buaya Riska yang sempat mogok makan.
Baca Selengkapnya