Sidang Prada DP, Dokter Forensik Ungkap Tanda Kekerasan di Alat Vital Fera
Merdeka.com - Oditur menghadirkan dokter forensik sebagai saksi ahli dalam persidangan perkara pembunuhan Fera Oktaria (21) dengan terdakwa pacarnya sendiri, Prada DP (22).
Di hadapan majelis hakim, Dokter forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel Kompol Mansyuri menjelaskan, berdasarkan autopsi yang dilakukan pada 10 Mei 2019, ada tanda kekerasan di bagian alat vital korban, terutama di bagian selaput dara. Sementara bekas sperma tidak ditemukan.
"Ada luka lecet di selaput dara vagina korban, tepatnya arah jam 12 dan jam 3," ungkap Mansyuri dalam persidangan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (13/8).
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Siapa yang dituduh hamil? Brisia Jodie mengaku lelah karena selalu dituduh hamil.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Apa yang diyakini terjadi pada wanita hamil yang meninggal? Menurut mitos yang tersebar, wanita yang meninggal ketika sedang hamil, terutama jika kematian mereka disebabkan oleh keadaan yang tragis atau tidak wajar, diyakini akan terus merasakan kehamilannya bahkan setelah meninggal.
Menurut dia, luka itu biasanya disebabkan akibat kekerasan seksual. Hanya saja, tidak diketahui alat yang digunakan terdakwa.
"Kalau tidak ada kekerasan biasanya licin saja, ya kemungkinan mengalami kekerasan," ujarnya.
Dikatakannya, tubuh korban, termasuk bagian vagina sudah dalam keadaan membusuk saat dilakukan autopsi. Hal itu akibat korban telah meninggal dunia lebih dari tiga hari.
"Penyebab kematiannya karena mati lemas," kata dia.
Dari hasil autopsi juga, sambung Mansyuri, korban tidak dalam keadaan hamil. Isu ini sempat menjadi bahan penyelidikan penyidik lantaran terdakwa menuturkan motif pembunuhan salah satunya karena korban mengaku hamil.
"Sementara terkait mutilasi, diduga sudah dalam keadaan meninggal sebab tidak ada resapan darah," pungkasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditemukan bahwa terjadi pelebaran pembuluh darah pada selaput lendir kelopak mata dan selaput keras bola mata.
Baca SelengkapnyaTim dokter bekerja untuk mengidentifikasi identitas jasad, penyebab kematian dan memprofiling riwayat medis.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.
Baca Selengkapnya"Kami sangat kecewa. Karena keadilan tidak bisa ditegakkan," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Mia Amiati .
Baca SelengkapnyaPutusan hakim Damanik yang membebaskan Dini Sera dinilai melukai rasa keadilan korban dan masyarakat
Baca SelengkapnyaCerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung (Kejagung) memastikan akan mengajukan kasasi atas vonis bebas PN Surabaya terhadap terdakwa Gregorius Ronald Tannur.
Baca SelengkapnyaPihaknya membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan awal karena ada mengambil sampel tulang yang harus diperiksa.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehabisan darah karena adanya luka sayatan di leher dan tusukan di lengan.
Baca SelengkapnyaIbu kandung korban tak habis pikir mengapa sang besan tega membunuh anak dan calon cucu pertamanya.
Baca Selengkapnya