Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sistem full day school, Mendikbud harus perhatikan anak disabilitas

Sistem full day school, Mendikbud harus perhatikan anak disabilitas ilustrasi sekolah. ©2012 ctaagency.com

Merdeka.com - Anggota Komisi X dari PKS Ledia Hanifah meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memperhatikan anak-anak penyandang disabilitas sebelum menerapkan sistem full day school.

Dia menilai pelajaran antara intakulikuler dan ekstrakulikuler bagi anak-anak disabilitas harus dipisahkan.

"Ada yang lebih fatal lagi anak-anak penyandang disabilitas peserta didik layanan khusus mengikuti layanan sekolah sesuai kebutuhannya. Jangan lupa ada sekolah inklusi," katanya dalam diskusi bertajuk Ribut-ribut Full Day School, Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (17/6).

Oleh karena itu, Ledia mendorong agar aturan memperhatikan anak-anak penyandang disabilitas dimasukkan dalam petunjuk teknis dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

"Disabilitas tidak selalu sama karena harus dipertimbangkan mumpung sedang dibikin juknisnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Politikus PKS ini menambahkan, Kemendikbud lebih baik segera mengkaji ulang kebijakan full day school terutama soal definisi hari sekolah. Sebab, definisi dalam draf peraturan menteri masih multitafsir.

"Kaji ulang atau revisi karena banyak hal bertentangan pasalnya sih. Mutlak harus diganti definisi hari sekolah bertentangan dengan pasal atasnya," pungkasnya.

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ari Santoso memastikan pihaknya akan mengkaji ulang kebijakan lima hari sekolah dengan waktu delapan jam atau full day school. Langkah ini diambil sesuai dengan rekomendasi rapat Komisi X dan Kemendikbud beberapa hari lalu.

"Kita kan kemarin hasil raker dengan komisi X jelas kalau di situ harus dikaji ulang, pasti kita kaji ulang. Karena kita dengan komisi X enggak mungkin kalau ada rekomendasi kaji ulang itu, kita enggak lakuin, nggak mungkin itu. Pasti akan kita kaji ulang," kata Ari.

Sejauh ini, kata Ari, sistem ini sudah diuji coba ke 9600 sekolah. Ari mengklaim keseluruhan sekolah dengan sukarela tanpa ada paksaan menerapkan sistem ini.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemkab Bantul Kuatkan Program Merdeka Belajar dan Perlindungan Hak Anak, Begini Caranya
Pemkab Bantul Kuatkan Program Merdeka Belajar dan Perlindungan Hak Anak, Begini Caranya

Perhatian pada bidang pendidikan harus berfokus pada pendidikan karakter.

Baca Selengkapnya
Kemendagri Minta Pemda Percepat Buat Produk Hukum Pemenuhan Hak Disabilitas
Kemendagri Minta Pemda Percepat Buat Produk Hukum Pemenuhan Hak Disabilitas

Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri komitmen untuk memenuhi hak penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya
Kemensos Gandeng UNESA Wujudkan Penanganan Disabilitas yang Inklusif dan Holistik
Kemensos Gandeng UNESA Wujudkan Penanganan Disabilitas yang Inklusif dan Holistik

Mensos Risma menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dan holistik dalam penanganan disabilitas.

Baca Selengkapnya
Hapus Perda Diskriminatif, Kemendagri Perjuangkan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Disabilitas
Hapus Perda Diskriminatif, Kemendagri Perjuangkan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Disabilitas

Perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah, tapi jadi tanggung jawab bersama.

Baca Selengkapnya
Tujuan Pendidikan Inklusif, Lengkap Beserta Prinsip dan Penjelasannya
Tujuan Pendidikan Inklusif, Lengkap Beserta Prinsip dan Penjelasannya

Pendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang mengedepankan penerimaan dan partisipasi aktif semua siswa.

Baca Selengkapnya
Ganjar Dinilai Figur yang Peduli Terhadap Kaum Disabilitas
Ganjar Dinilai Figur yang Peduli Terhadap Kaum Disabilitas

Harapan kaum disabilitas ialah kehadiran negara kepada mereka, serta terkait pemberdayaan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Andika 'Rambo' Dorong Pengusaha Bangun SLB, Luthfi Tegas
VIDEO: Andika 'Rambo' Dorong Pengusaha Bangun SLB, Luthfi Tegas "Rumah Gubernur Rumah Disabilitas"

Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah menggelar debat ketiga Pilgub Jateng pada Rabu, 20 November 2024 malam ini.

Baca Selengkapnya
Ini Terobosan Jagoan Gerindra-PDIP di Pilkada Sumsel dalam Sejahterakan Penyandang Disabilitas
Ini Terobosan Jagoan Gerindra-PDIP di Pilkada Sumsel dalam Sejahterakan Penyandang Disabilitas

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan nomor urut 2 Eddy Santana-Riezky Aprilia menjanjikan kesetaraan untuk para disabilitas.

Baca Selengkapnya
Mendikdasmen Ingin Bikin Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan, Ini Kata Gibran
Mendikdasmen Ingin Bikin Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan, Ini Kata Gibran

Wapres pun optimis ide ini akan mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Puan Ingatkan Pemerintah Perhatikan Aspek Pendidikan dan Pariwisata Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Puan Ingatkan Pemerintah Perhatikan Aspek Pendidikan dan Pariwisata Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Puan Maharani berpesan kepada Pemerintah agar tetap memperhatikan pendidikan anak-anak pengungsi dampak erupsi Gunung Lewotobi.

Baca Selengkapnya
Kasus Diabetes Anak Meningkat, Puan Minta Kebijakan Terkait Kesehatan Lebih Komprehensif
Kasus Diabetes Anak Meningkat, Puan Minta Kebijakan Terkait Kesehatan Lebih Komprehensif

Puan mengingatkan agar kebijakan yang dikeluarkan dapat berlaku adil bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR Puan Maharani Dukung Program Standardisasi Daycare ber-SNI
Ketua DPR Puan Maharani Dukung Program Standardisasi Daycare ber-SNI

Puan Maharani mendukung penuh Pemerintah yang menyiapkan standardisasi Daycare Ramah Anak.

Baca Selengkapnya