Siswi SD di Kudus diduga disiksa teman dan ketua kelas
Merdeka.com - AL (8) siswi kelas IV SDN 1 Dondosari, Kudus diduga menjadi korban kekerasan fisik dan seksual oleh sejumlah temannya. Penyebabnya diduga korban tidak mau menuruti permintaan ketua kelas.
Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus menyebut terduga pelaku berjumlah sembilan. Dalam melakukan aksinya, diduga pelaku menggunakan kursi serta korban juga mengalami kekerasan seksual dan dipaksa melakukan adegan yang tidak dikehendaki korban.
Untuk memastikan ada tidaknya tindak kekerasan tersebut, JPPA mendampingi korban untuk melakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah. Hasilnya terbukti ada bekas tindak kekerasan.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang bisa jadi korban bullying? Ini adalah perilaku yang tidak adil dan merugikan, terutama saat dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki kekuatan atau keunggulan atas korban.
-
Siapa yang sering jadi korban bullying? Anak-anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer sehingga dapat menyalahgunakan posisinya.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
Anggota Polres Kudus memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini. "Saksi yang kami mintai keterangannya, di antaranya dari korban, orang tua korban, beberapa guru serta kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Gondosari," kata Kasatreskrim AKP Kurniawan Daeli di Kudus, Selasa (1/8). Dikutip dari Antara.
Polres Kudus juga akan berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Pati. Nantinya Bapas Kelas II Pati akan mendampingi proses penyidikan, lantaran korban dan pelaku masih di bawah umur.
"Kami juga perlu mengetahui awal mula kasus tersebut hingga bisa terungkap, sehingga nantinya bisa meminta keterangan dari siswa di sekolah tersebut," ujarnya.
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus membantah terjadi aksi kekerasan itu. "Kami sudah melakukan klarifikasi terhadap Kepala SD Negeri 1 Gondosari, termasuk Unit Pengelola Teknis Pendidikan setempat serta pengawas sekolah serta semua guru di SD setempat," kata Kadisdik Joko Susilo.
Berdasarkan keterangan dari Kepala SD Negeri 1 Gondosari, katanya, peristiwa yang diberitakan ada aksi kekerasan tersebut terjadi pada saat jam istirahat di kelas IV.
"Salah satu siswi berinisial Vs yang memang dituakan dan menjadi ketua kelas, dimungkinkan mengingatkan temannya karena permasalahan kedisiplinan," ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa wali murid telah memindahkan AL ke sekolah lain. Pun sama dengan orang tua Vs.
Hingga kini, Disdik belum pernah menerima pengaduan adanya aksi kekerasan di kalangan siswa SD tersebut. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat
Baca SelengkapnyaSelain mengalami tindak pelecehan seksual, korban juga mendapatkan kata-kata kasar dan merendahkan.
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaKorban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus bullying yang menimpa siswi SMP Al Basyariah
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaAU yang menjadi korban ingin menjadi adik-adikan terduga pelaku. Namun syaratnya, korban harus duel terlebih dulu.
Baca Selengkapnya