Soal e-KTP, Maruarar sebut Puan dan Pramono Anung punya integritas

Merdeka.com - Dalam sidang kasus korupsi e-KTP, terdakwa Setya Novanto menyebut dua politisi PDI Perjuangan ikut menerima aliran dana megaproyek tersebut. Dua nama politisi PDIP yang disebut Setya Novanto adalah Puan Maharani dan Pramono Anung. Keduanya kini duduk sebagai menteri di Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Politisi PDIP, Maruarar Sirait membela dua koleganya. Menurutnya Puan dan Pramono adalah orang yang berintegritas. Karena itu dia tak yakin keduanya menerima aliran dana proyek e-KTP.
"Saya berkawan baik dengan Puan dan Pram. Kami pernah bersama di DPR dan di DPP saya, Puan dan Pram sama-sama pengurus. Saya yakin mereka punya integritas yang baik. Itu yang saya tahu dalam pengalaman cukup panjang bergaul dengan mereka," jelasnya ditemui di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (23/3).
Kendati demikian, Ara panggilan akrabnya, menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Dia menyerahkan sepenuhnya persoalan ini pada KPK.
"Kita harus menghormati proses hukum. Kedua, KPK adalah lembaga yang dipercaya publik. KPK, Presiden dan TNI berdasarkan survei sangat dipercaya publik. Ketiga, hukum tak boleh diintervensi," paparnya.
Maruarar yakin Puan dan Pram tak menerima aliran dana tersebut.
"Kita yakin semua itu ada kroscek dan klarifikasinya dan sebagainya dengan baik. Tapi itu keyakinan saya pada dua kolega saya, baik Puan dan Pram," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya