Soal Haji 2022, Kemenag Masih Tunggu Undangan Pemerintah Saudi
Merdeka.com - Nasib penyelenggaraan haji tahun 2022 belum jelas nasibnya. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pemerintah Arab Saudi belum mengundang Kementerian Agama membahas Memorandum of Understanding (MoU) penyelenggaraan ibadah haji 2022.
"Terkait dengan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/ 2022. Sampai saat ini kami belum menerima undangan dari pemerintah Saudi Arabia untuk membahas dan penandatanganan MoU penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022," ujar Yaqut saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (30/11).
MoU ini menjadi penting dalam rangka persiapan penyelenggaraan ibadah haji. Kata Yaqut, dalam MoU disepakati beberapa hal seperti kuota, hingga teknis operasional haji.
-
Mengapa haji penting untuk umat Islam? Apalagi haji sendiri termasuk rukun Islam yang kelima, yang mana bila ada ada muslim maupun muslimah yang mampu memenuhinya, maka bisa dikatakan dapat menyempurnakan keislamannya.
-
Kenapa nomor porsi penting untuk haji? Nomor porsi menentukan urutan keberangkatan haji berdasarkan kuota yang tersedia.
-
Apa yang dimaksud dengan haji? Haji secara istilah adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.
-
Dimana tempat yang ditetapkan untuk melaksanakan haji? Miqot makani, artinya dilakukan di tempat yang telah ditetapkan.
-
Bagaimana komposisi kuota haji reguler dan khusus? Komposisi itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah haji. Selain itu, untuk kapasitas asrama yang menampung juga belum memadai jika diberatkan ke jemaah haji reguler.
-
Kapan perubahan komposisi kuota haji diumumkan? Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR RI, pada Rabu (13/3).
"MoU ini sangat penting dalam rangka persiapan penyelenggaraan ibadah haji di mana dalam MoU tersebut disepakati berbagai hal terutama besaran kuota, ketentuan-ketentuan mengenai teknis operasional haji termasuk di antaranya ketentuan mengenai pelaksanaan manasik apabila pandemi Covid-19 masih berlangsung. Serta kebijakan prokes selama penyelenggaraan ibadah haji," jelas Yaqut.
Namun, Kementerian Agama menyiapkan beberapa hal terkait penyelenggaraan haji. Pertama, mempersiapkan rancangan dan standar pelayanan haji di Arab Saudi. Kementerian Agama juga menyiapkan berbagai skenario terkait kuota penyelenggaraan haji 2022.
"Beberapa persiapan yang sudah sedang, dan akan kami laksanakan dalam rangka persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022," kata Menag.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan dengan masyariq untuk memastikan persiapan akhir.
Baca SelengkapnyaTahun depan, Indonesia kembali mendapat kuota sebanyak 221.000
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut menyebut kekurangan selama proses ibadah haji 2024 adalah hal wajar.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut menegaskan, tidak ada penyalahgunaan kuota tambahan haji 2024.
Baca SelengkapnyaKemenag dan Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi telah menandatangani suatu MOU soal kuota haji.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama tengah menyiapkan berbagai dokumen yang diperlukan untuk menjawab berbagai pertanyaan pansus hak angket.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut ingin penyelenggaraan haji 2024 jadi yang terbaik dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDiketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca SelengkapnyaMenag mengusulkan agar syarat kesehatan harus dipenuhi sebelum calon jemaah haji melunasi BPIH.
Baca SelengkapnyaKemenag mengatakan kuota nasional jemaah haji reguler tahun 2024 sebanyak 241.000 sudah terpenuhi.
Baca Selengkapnya