Soal Penembakan di Nduga, NRFPB Duga KKB Disusupi
Merdeka.com - Gubernur Jenderal Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) Markus Yenu mengecam aksi penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap para pekerja PT. Istaka Karya. Dimana penembakan yang menyebabkan 17 orang tewas itu terjadi pada Minggu (2/12) lalu.
Markus mengatakan, penembakan yang dilakukan oleh KKB itu justru mencoreng upaya pihaknya untuk berdamai dengan pemerintah Indonesia.
"Kita sebenarnya mau yang sedang saya laksanakan (penyelesaian dengan damai) dan itu perintah Benny Wenda (pendiri United Liberation Movement for West Papua) dan Jacob Rumbiak," katanya, Papua, Rabu (12/12).
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Dimana penembakan terjadi? Sebuah penembakan terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
Menurutnya, jika adanya tindakan kekerasan, itu di luar dari perintah tokoh pergerakan OPM. "Mereka (Benny atau tokoh pergerakan OPM) orang baik kok," ujarnya.
Ia pun menyebut, seluruh tokoh pergerakan di bawah satu komando yakni komando Beny dan Jacob. Markus pun menduga, mereka yang melakukan penyerangan di Distrik Yigi dan Mbua telah disusupi.
"Itu ada kelompok-kelompok pergerakan Papua yang disusupi oleh orang yang tidak mau Papua nyaman," sebutnya.
Markus pun mengaku, tak mengenal Panglima Daerah Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Makodap III Ndugama Egianus Kogeya yang mengklaim telah melakukan penyerangan di Distrik Yigi dan Distrik Mbua. "Kalau saya belum (ketemu)," ucapnya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya pun sedang melakukan evaluasi terhadap situasi yang terjadi di Nduga. "Situasi ini di luar agenda kita. Situasi ini menjelang pemilu kada, kita tidak terlibat bagian itu. Karena kita menginginkan ada sebuah proses damai," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB menembak dua warga sipil, pada 9 April 2024 di kios jembatan Yesey Mersey, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaKontak senjata tersebut berlangsung hingga pukul 15.25 WIT, dan sudah tidak terdengar lagi bunyi letusan senjata.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaKetiga korban ditembak KKB pimpinan Egianus Kogoya
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret rumah yang ditembaki dan dibakar oleh KST Papua.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaJenazah para korban kini sudah berada di Kenyam, Papua.
Baca Selengkapnya