Struktur Kepengurusan Danantara Diumumkan: SBY & Jokowi Bersatu di Dewan Pengarah
Mantan Presiden Jokowi dan SBY ditunjuk sebagai Dewan Pengarah BPI Danantara.

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masuk jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). SBY dan Jokowi bersatu menjalankan tugas sebagai Dewan Pengarah Danantara.
"Di dewan pengarah, memang kami meminta dan alhamdulillah sudah disetujui ada Pak Jokowi dan juga Bapak SBY," kata Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani pada Senin (24/3).
Rosan menyebut Danantara merupakan badan investasi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dan meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan.
Oleh sebab itu, kata Rosan, keterlibatan SBY dan Jokowi ini menunjukkan keterlibatan kepemimpinan tingkat tinggi dalam kebijakan strategis perusahaan investasi ini.
"Kami pun dibantu oleh headhunter maupun advisor dari dalam dan luar negeri," kata dia.
Tugas SBY dan Jokowi
Tugas SBY dan Jokowi adalah mengawasi Danantara dan memastikan komitmen lembaga tersebut terhadap pembangunan Indonesia, memastikan pengelolaan investasi negara berjalan dengan baik, transparan, dan akuntabel.
"Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan pengawasan yang ketat dan menjaga komitmen Danantara terhadap pembangunan Indonesia," ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.
Struktur dan Peran Danantara
BPI Danantara memiliki struktur yang dirancang untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas. Dewan Pengawas (Dewas) yang terdiri dari berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) dipimpin oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua dan Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua.
Anggota Dewas lainnya termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Jaksa Agung ST Burhanuddin, serta lembaga-lembaga seperti KPK, BPK, BPKP, dan PPATK. Selain itu, Danantara juga melibatkan Dewan Penasihat dan Oversight & Accountability Committee.
Presiden Prabowo Subianto bahkan berencana melibatkan penasihat global dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan India. Hal ini bertujuan untuk memperkuat keahlian dan strategi investasi Danantara. Dengan sumber daya manusia yang kompeten dan struktur yang terukur, Danantara diharapkan mampu menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia.
Struktur Danantara juga terdiri dari dua holding, yaitu holding operasional yang dipimpin oleh Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria, dan holding investasi yang dipimpin oleh Pandu Sjahrir. Pandu Sjahrir, sebagai CIO, memiliki peran krusial dalam mewujudkan visi besar Danantara, membawa Indonesia ke tingkat kemajuan ekonomi yang lebih tinggi. Rosan Roeslani menjabat sebagai Kepala atau CEO Danantara.
"Nanti mantan-mantan presiden itu nanti akan diajak untuk menjadi penasihat, agar lembaga ini betul-betul dikawal, dijaga oleh figur-figur yang penuh integritas dan memang cinta Indonesia," kata Hasan Nasbi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Peran Mantan Presiden sebagai Dewan Pengarah
Peran SBY dan Jokowi sebagai Dewan Pengarah bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai penasihat dan pengawas yang memastikan pengelolaan investasi negara berjalan dengan baik.
Mereka diharapkan dapat memberikan arahan strategis dan memastikan akuntabilitas Danantara. Keberhasilan Danantara sangat bergantung pada koordinasi, kolaborasi, dan komitmen semua pihak yang terlibat, termasuk peran penting dari Dewan Pengarah.
Kehadiran SBY dan Jokowi bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka pada peluncuran Danantara semakin menggarisbawahi pentingnya lembaga ini bagi masa depan ekonomi Indonesia. Komitmen dari para pemimpin negara ini diharapkan dapat mendorong kepercayaan investor dan memastikan keberhasilan Danantara dalam mencapai tujuannya.
Selain SBY dan Jokowi, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri juga diundang untuk menjadi bagian dari Dewan Penasihat Danantara. Hal ini menunjukkan komitmen untuk melibatkan tokoh-tokoh berpengalaman dari berbagai generasi dalam upaya memajukan perekonomian Indonesia.
"Semua (mantan Presiden) diajak (jadi Dewan Penasihat Danantara)," kata Rosan Roeslani usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto.