Sultan HB X dan GKR Hemas Datangi SMP 1 Turi
Merdeka.com - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama GKR Hemas mendatangi SMP Negeri 1 Turi, Jumat (21/2). Sultan HB X datang sekitar pukul 23.04 WIB.
Setibanya di lokasi Sultan HB X langsung bertemu dengan pimpinan SMP Negeri 1 Turi. Sultan HB X sempat berbincang dengan pimpinan SMP Negeri 1 Turi.
Setelahnya Sultan HB X bertemu dengan keluarga siswa yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Sultan HB X sempat berbincang dengan para keluarga siswa tersebut.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
-
Bagaimana cara mencegah banjir? Salah satu cara paling efektif untuk mencegah banjir, terutama di kawasan perkotaan, adalah dengan memiliki sistem drainase yang memadai.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Siapa yang diminta tangani banjir Semarang? Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
"Saya ikut belasungkawa maupun prihatin dengan kejadian ini. Ini anak-anak masih SMP. Kebetulan musim hujan mustinya kegiatan di dekat sungai berbahaya. Apalagi menyusur sungai," ujar Sultan HB X.
Sultan HB X mengatakan paska kejadian hanyutnya siswa SMP Negeri 1 Turi ini, memerintahkan kepada BPBD DIY untuk mengeluarkan surat edaran. Surat edaran ini berisikan selama musim hujan melarang sekolah untuk melakukan kegiatan di sekitaran sungai.
"Saya sudah sampaikan BPBD Propinsi. Saya minta mengeluarkan edaran selama musim hujan ini anak-anak sekolah tanpa melihat pendidikan, SD SMP dan SMA untuk menghindari acara, program kegiatan anak sekolah, baik pramuka atau asosiasi apapun untuk menghindari pinggir sungai. Apalagi punya aktivitas masuk ke sungai," ujar Sultan HB X.
"Musim hujan ini kita harus menjaga keselamatan itu nomor satu. Sementara ini jangan melakukan aktivitas di sungai. Ditunda saja dulu. Ga usah kegiatan pada waktu musim hujan," tegas Sultan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Study tour dinilai membebani orang tua siswa dinilai tidak sejalan dengan komitmen pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
Baca Selengkapnyajika ada diskresi pengecualian atas pelaksanaan study tour, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor harus berperan dalam melakukan sortir, memastikan segala hal.
Baca SelengkapnyaPemkot Semarang sudah melakukan antisipasi dan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaHeru langsung bertanya kepada anak-anak kenapa berada di luar sekolah saat jam pelajaran sambil membagikan pensil warna.
Baca SelengkapnyaPurwo bilang, dilarangnya perpisahan di luar area sekolah sudah ditetapkan melalui surat edaran (SE).
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaHeru mengimbau siswa fokus belajar serta menaati peraturan sekolah.
Baca SelengkapnyaDisdik ingatkan pihak sekolah jika tidak memungkin bawa kendaraan karena keterbatasan lahan, maka jangan dilakukan,
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca Selengkapnya