Tahanan kasus narkoba rentan terinfeksi HIV/AIDS

Merdeka.com - Polisi Resor Depok bersama dengan LSM Kuldesak mengadakan tes HIV/AIDS kepada puluhan tahanan yang rentan terindikasi penyakit tersebut. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menyebarnya virus tersebut.

"Kami lakukan pemeriksaan darah atau Voluntary Counseling Test (VCT) sebagai langkah mengetahui dan mengantisipasi penyakit AIDS itu sendiri di kalangan tahanan di Polresta Depok," kata Koordinator LSM Kuldesak, Samsu Budiman di Polresta Depok, Selasa (3/3).

Samsu mengatakan dari 75 tahanan yang ada di Polresta Depok, 50 di antaranya adalah tahanan narkotik. Salah satu faktor rentannya para tahanan terindikasi HIV/AIDS, yaitu dengan adanya tahanan pengguna narkotik yang menggunakan jarum suntik bergantian.

Selain itu, rata-rata seseorang di usia produksi antara 18-45 tahun juga rentan terinfeksi virus HIV/AIDS. Oleh karena itu, LSM Kuldesak akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat bisa memahami dan mengetahui penanganan virus HIV/AIDS. Samsu menambahkan hasil dari tes darah ini baru dikeluarkan besok karena jumlah tahanan yang cukup banyak.

"Jika ada salah satu tahanan terinfeksi maka akan dilakukan konseling pra test, pra HIV perawatan dengan semaksimal mungkin. Tahanan tidak akan dipisahkan karena sentuh tubuh tidak akan menularkan ke warga lainnya," ujarnya.

Menurut Samsu, Kota Depok termasuk kota yang tinggi jumlah penderitanya, sehingga diharapkan Depok menjadi salah satu prioritas yang ditangani dalam mengatasi HIV/AIDS. "Jumlah penderita tinggi seharusnya Depok masuk dalam skala prioritas," tambah Samsu.

LSM Kuldesak sendiri merupakan organisasi masyarakat yang secara khusus memperhatikan masalah HIV/AIDS dan membantu para penderita HIV/AIDS agar mendapat layanan kesehatan mencegah penyebarannya.