Tahun baru, polisi syariat Aceh keliling bubarkan warga di warkop

Merdeka.com - Kemeriahan malam pergantian tahun baru yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, tidak terlihat di Banda Aceh. Sebab, sudah ada aturan tidak ada perayaan malam tahun baru di Banda Aceh.
Saat malam pergantian tahun dirayakan meriah di pelosok negeri, polisi Syariat Banda Aceh dibantu personel Polisi dan TNI justru keliling kota membubarkan warga yang masih terlihat berkumpul di warung kopi.
Pantauan merdeka.com di Keudah, personel polisi syariat mengingatkan pemilik warung kopi agar segera tutup. Petugas mulai meminta warga nongkrong di warung kopi membubarkan diri sejak pukul 22.00 WIB.
Kasatpol PP-Polisi Syariat Banda Aceh, Yusnardi mengatakan, mayoritas pemilik warung patuh saat diminta untuk tutup. Warga yang sedang duduk, segera pulang ke rumah masing-masing.
"Pemilik warung patuh, 70 persen lebih patuh," kata Yusnardi, Sabtu (31/12) di Banda Aceh.
Yusnardi mengatakan, mayoritas warga yang nongkrong di warung kopi sedang nonton bola. Petugas meminta warung tutup meskipun di dalam masih ada warga yang sedang asyik menonton pertandingan sepak bola. "Yang lagi nonton bola, kita suruh tutup warung saja," jelasnya.
Ada 700 personel polisi, TNI, Satpol PP dan Polisi Syariat hingga pemadam kebakaran yang melakukan pengamanan di Banda Aceh. Pengamanan ini dilakukan untuk menghindari kegiatan hura-hura dan euforia berlebihan saat pergantian tahun baru.
"Sekitar 700 personel kita sebar ke berbagai titik yang kemungkinan ramai. Kita patroli," kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladin.
Dia berharap, malam tahun baru di Banda Aceh berjalan lancar hingga besok pagi. Jika ada yang merayakan tahun baru, akan di himbau melalui pendekatan persuasif. "Kita harapkan malam ini tidak ada letusan ya," harap Saladin.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya