Tahun Ini Banyuwangi Festival Tetap Berlanjut dengan Konsep Virtual
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyiapkan strategi baru untuk penguatan sektor pariwisata di tengah tantangan pandemi Corona (Covid-19). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, memasuki tahun 2021, Pemkab Banyuwangi berencana masih melanjutkan rangkaian Banyuwangi Festival yang sebelumnya rutin digelar tiap tahun.
"Tentu tahun 2021 ini festival akan tetap kita selenggarakan, ini sedang kita godok bagaimana, wisata berbasis promosi ini kita lakukan," kata Bramuda, Kamis (28/1).
Hanya saja, kata Bramuda, karena pandemi masih belum tuntas, rangkaian Banyuwangi Festival akan berlangsung dengan cara virtual agar tetap bisa menjalankan protokol kesehatan. "Ini beberapa sedang kita desain, festival dengan virtual, dipadukan dengan beberapa konsep wisata yang ada di Banyuwangi," ujarnya.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Kenapa tempat wisata di Banyuwangi populer? Mencari tempat wisata Banyuwangi yang populer memang tak sesulit yang dibayangkan. Sebab, kota di ujung timur Pulau Jawa ini rasanya memiliki begitu banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
-
Apa daya tarik utama Banyuwangi bagi wisatawan? 'Sungguh pengalaman yang menarik, mata saya sampai tidak mau berkedip. Konsep wisata ini yang kami cari, memadukan pemandangan alam dan atraksi budaya yang memukau,' ujar Utami, wisatawan asal Jakarta.
-
Apa yang menarik dari wisata di Banyuwangi? Banyuwangi memiliki segudang tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.
-
Kenapa Banyuwangi mengembangkan sport tourism? “Inilah yang coba kita tangkap. Makanya tahun ini kita banyak menggelar ajang sport tourism untuk menarik wisatawan hadir ke Banyuwangi, salah satunya Banyuwangi Night Run ini“.
-
Bagaimana Desa Mukapayung mengembangkan pariwisata? Mengutip laman jadesta.kemenparekraf.go.id, masyarakat di Desa Mukapayung banyak yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata. Mereka mengembangkan sejumlah destinasi alam, mulai dari trail running, lembah curugan Gunung Putri, camping, hiking sampai panjat tebing.
Strategi lainnya, kata Bramuda, Pemkab Banyuwangi akan menguatkan sektor pariwisata berbasis desa, karena selama pandemi minat wisatawan lebih senang dengan destinasi wisata alam. "Wisatawan tidak ingin menggerombol, maupun di tempat-tempat tertutup, akan tetapi lebih suka di alam terbuka, seperti wisata alam. Untuk itu Pemkab Banyuwangi menggerakkan wisata berbasis desa. Desa yang alami, natural, seperti makan di tengah sawah menjadi cara baru yang kita jual untuk memutar ekonomi pedesaan," ujarnya.
Banyuwangi Festival Tetap Berlanjut dengan Konsep Virtual ©2021 Merdeka.comSalah satu pengembangan pariwisata berbasis desa, yakni di Argo Wisata Taman Suruh (AWT). Tahun ini, AWT direncanakan akan berubah nama dengan branding wisata pedesaan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga bakal membantu mengelola wisata alam AWT.
"Ini sudah dibahas bersama bupati dan Kementerian PUPR Insya-Allah tahun 2021 sudah beres, dan selesai untuk pembangunan di AWT," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong pembangunan Jatim Park senilai Rp 150 miliar segera berlangsung dan bisa selesai di tahun 2021. Upaya tersebut untuk menguatkan sektor pariwisata ke depannya. "Sambil kita mendorong Jatim Park selesai 2021, sehingga dari sisi perencanaan wisata kita sudah siap," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengunjungnya datang dari berbagai kota, sekaligus ada yang mudik. Turis asing juga tercatat ada 180 wisatawan
Baca SelengkapnyaParade fesyen kontemporer Banyuwangi Etno Carnival (BEC) 2024 kembali digelar dengan spektakuler.
Baca SelengkapnyaLibur panjang Iduladha tahun ini menjadi berkah bagi pelaku usaha dan jasa wisata di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaITdBI menjadi salah satu dari 79 event kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut BEC sebagai contoh event bagi daerah-daerah penyelenggara kalender pariwisata Kharisma Event Nusantara.
Baca SelengkapnyaSinggih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi diikutsertakan dalam rangkaian Geotourism Festival yang dihelat antara Indonesia dan Australia.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus mendorong desa-desanya mengoptimalkan potensinya untuk menggerakkkan ekonomi daerah
Baca SelengkapnyaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di nusantara.
Baca SelengkapnyaAcara dibalut dengan pentas budaya khas Bumi Blambangan itu melahirkan spirit memajukan daerah kelahiran..
Baca SelengkapnyaHari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaSejarah Kota Pasuruan yang menjadi salah satu daerah yang terkenal dengan industri mebel, telah mengalami berbagai masa pasang surut.
Baca Selengkapnya