Tak ada guru dampingi siswa saat kecelakaan maut di Pandeglang

Merdeka.com - Polisi menemukan adanya kejanggalan dalam kecelakaan maut di Desa Bangangah, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten pada pukul 14.00 WIB tadi. Kejanggalan tersebut tak lain adalah tidak adanya guru di dalam truk yang mengangkut siswa SMP kelas 2 ini.
"Enggak ada guru atau pembimbingnya. Mereka pergi sendiri," jelas Kanit Laka Lantas Polres Pandeglang Iptu Tulus saat dihubungi merdeka.com, Jumat (7/2).
Meski begitu, Tulus mengaku perjalanan para siswa ke Pantai Carita telah mendapat restu dari pihak sekolah.
"Katanya ada izin dari Kepala Sekolah," tukas dia lagi.
Sementara itu di tempat terpisah, Kasubdit Keselamatan dan keamanan Polda Banten, AKBP Sutiyono mengatakan pihak sekolah bisa dikenai pidana. Mereka dinilai lalai dalam menjaga anak murid mereka.
"Guru terancam pidana kalau memang menyewakan dan mengoordinasi siswa. terlebih kejadian di jam sekolah. masih dalam pengawasan itu," terang Sutiyono.
Dari informasi yang dikumpulkan merdeka.com, total korban dari siswa SMK 1 Pandeglang mencapai 79 orang. Enam orang meninggal dunia, 32 luka berat dan sisanya luka ringan.
Diketahui rem truk bernomor polisi D 9418 IL ini blong sehingga truk tidak terkendali, oleng dan menghantam tiang listrik, lalu terguling hingga penumpang tumpah.
"Diduga rem blong sehingga pas turunan truk enggak terkendali, nabrak tiang listrik tuk terguling semua penumpang tumpah," ujar Sutiyono lagi. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya