Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak dapat dana CSR PT Antam, eks gurandil di Bogor mengadu ke istana

Tak dapat dana CSR PT Antam, eks gurandil di Bogor mengadu ke istana istana merdeka. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah eks penambang emas ilegal (gurandil) di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, mengeluhkan soal sikap PT Aneka Tambang (Antam), Pongkor, yang tidak mempedulikan nasib warga sekitar.

Mereka menilai, perusahaan tersebut telah ingkar janji soal pemberdayaan masyarakat dan bantuan dana corporate social responsibility (CSR), usai penertiban penambang emas ilegal di kawasan tersebut, September 2015 lalu.

Karena sudah terlalu lama mengalami kondisi tersebut, masyarakat dari tiga desa di sana, yaitu Desa Bantar Karet, Desa Malasari dan Desa Cisarua, pun mendatangi Istana Presiden di Jakarta, Rabu (13/12).

Kedatangan mereka ke Istana untuk mengadu kepada Presiden Joko Widodo terkait masalah tersebut.

"Kami dari beberapa dusun di Desa Bantar Karet, Malasari dan Desa Cisarua, tak merasakan aliran dana CSR dari Antam Pongkor. Padahal, ketika mau penertiban, kami dijanjikan adanya aliran dana CSR berikut pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan keterampilan, usaha dan lainnya," ucap Firdaus, salah satu warga.

Warga lainnya, Makmun menuturkan, warga sekitar yang bekerja di perusahaan itu juga sangat sedikit. Bahkan, Makmun merasa, PT Antam juga menganaktirikan pekerja-pekerja yang berasal dari lingkungan sekitar.

Dia menyebut, justru dengan penertiban gurandil beberapa waktu lalu itu, banyak masyarakat yang menganggur dan memperparah kondisi ekonomi warga di sana.

"Banyak pengangguran, jumlah anak putus sekolah tinggi, dan jumlah pencerian terus meningkat. Kami khawatir, kalau hal ini tidak direspons maka angka kriminal juga meningkat," kata Makmun.

Kata dia, kedatangan warga ke Istana disambut oleh Staf Deputi II Kantor Kepresidenan Ahmad Yakub. Dalam pertemuan tersebut, pihak Istana akan memanggil PT Antam Pongkor dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Poin-poin masalah yang diadukan ini akan dikroscek ke lapangan. Istana juga akan memanggil PT Antam dan Bupati Bogor untuk menjelaskan alasan serta meminta permasalahan ini untuk segera dibereskan," pungkasnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP