Tak diberi uang buat bayar utang, Samani ancam bapaknya dengan parang

Merdeka.com - Samani (40), warga Jalan Ketapang, Samarinda, Kalimantan Timur, harus berurusan dengan polisi. Dia kesal tidak dikasih uang Rp 500 ribu buat bayar utang, kemudian mengancam ayahnya dengan parang.
Akibat perbuatannya, Samani digelandang ke Polsekta Samarinda Ilir sekitar pukul 13.25 Wita siang ini tadi oleh tim satuan Sabhara Polresta Samarinda.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 09.00 Wita pagi tadi. Samani, dilaporkan orangtuanya ke polisi. Beruntung, polisi pun dengan sigap datang ke lokasi kejadian.
"Saya tidak menyangka juga tadi bapak yang lapor polisi," kata Samani, ditemui merdeka.com di Mapolsekta Samarinda Ilir, Jalan Bhayangkara, Selasa (20/3).
Samani menerangkan, awalnya dia didatangi temannya, Gunawan, warga Jalan Sultan Alimuddin, menagih utang. "Waktu itu, saya pinjam uang Rp 500 ribu ke dia (Gunawan) buat beli handphone yang sekarang dipakai anak saya," ujar Samani.
"Saya tidak punya uang. Makanya saya minta ke bapak saya. Tapi bapak saya tidak mau kasih. Saya ambil parang cuma nakut-nakuti saja Pak," tambah Samani, yang kesehariannya menganggur.
Tanpa disadari, orangtuanya kemudian mengabarkan ke polisi. Melihat kedatangan polisi berseragam, Samani panik. Tidak terkecuali juga Gunawan, sang penagih utang. "Dia (Samani) sempat lari, saya juga lari. Karena saya pikir dia lapor polisi karena saya nagih utang," ungkap Gunawan.
Petugas terpaksa melepaskan tembakan peringatan di udara setelah melihat Samani dan Gunawan kabur. "Sempat tadi tembakan di udara, saya tiarap," sebut Gunawan.
Turut diamankan bukti kuitansi utang Rp 500 ribu dan parang. Kemudian Samani diamankan di sel Polsekta Samarinda Ilir atas laporan orangtuanya.
"Ya, bapaknya tadi yang lapor minta bantuan karena anaknya itu," kata petugas Polsekta Samarinda Ilir Bripka Budi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya