Tak diberi uang Rp 20 ribu, siswa SMP di Muratara gantung diri
Merdeka.com - Diduga kesal tak diberi uang Rp 20 ribu oleh ibunya, seorang siswa SMP Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial AF (13) nekat gantung diri. Ironisnya, alat yang digunakan untuk mengakhiri hidupnya dengan dasi seragam sekolah.
Jasad korban ditemukan tergantung di pohon tak jauh dari rumahnya di Kampung V, Desa Beringin Makmur I, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara, Rabu (31/1) pukul 10.00 WIB. Kejadian itu sontak membuat warga heboh dan histeris.
Kapolres Musi Rawas AKBP Bayu Dewantoro melalui Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Fajri Anbiyaa mengungkapkan, dari keterangan yang diperoleh, korban sebelumnya meminta uang sebesar Rp 20 ribu kepada ibunya untuk keperluan sekolah. Lantaran belum memiliki uang, ibunya belum mengabulkan namun berjanji akan diberikan secepatnya.
-
Bagaimana siswa SMP itu mencoba bunuh diri? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Kenapa siswa SMP itu mau bunuh diri? 'Korban juga pernah saat istirahat solat Jumat, yang muslim melaksanakan solat Jumat dan korban dikarenakan agama Hindu istirahat di kelas, pernah terlibat adu omongan dengan teman korban atas nama A yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang solat Jumat,' jelasnya. 'Akibat kejadian tersebut korban merasa dijauhi oleh teman korban, dan permasalahan ini tidak pernah di ceritakan ke guru BP atau guru lain dan akhirnya yang mendasari korban melakukan tindakan lompat dari ruang kelas,' tambahnya.
-
Bagaimana remaja itu bunuh diri? Diduga remaja tersebut bunuh diri dengan cara loncat dari ketinggian.
-
Kenapa remaja itu bunuh diri? 'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
Kecewa tak diberi uang, korban langsung pamit untuk berangkat sekolah tetapi tidak mengenakan sepatu dan membawa tas. Tak lama kemudian, korban justru ditemukan warga dalam kondisi tewas tergantung di pohon menggunakan dasi.
"Diduga korban kecewa tidak diberikan uang Rp 20 ribu, katanya untuk keperluan sekolah," ungkap Fajri saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (31/1).
Menurut dia, korban tewas diduga karena gantung diri karena tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuhnya. Sedangkan barang bukti disita di antaranya dasi sekolah sepanjang 30 centimeter yang digunakan korban mengikat leher ke pohon.
"Motifnya kemungkinan karena ekonomi keluarga. Tapi perlu kita selidiki lebih lanjut," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaSeorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca SelengkapnyaAksi nekat remaja putri itu pun membuat warga dan penumpang yang berada di stasiun histeris.
Baca SelengkapnyaRAS (16) menembakkan senapan angin PCP jenis Dejeluk hingga akhirnya terkapar dan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPerlu pendekatan yang khusus agar anak tidak kecanduan terhadap handphone dan game online.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putri inisial MU (15) nekat lompat dari lantai 3 rusunawa
Baca SelengkapnyaSaat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Baca Selengkapnya