Tak ingin kecelakaan maut terulang, izin mobil jip wisata di Gunung Merapi diperketat

Merdeka.com - Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polres Sleman melakukan pengecekan terhadap jip wisata Lava Tour Merapi. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai respon atas kecelakaan jip wisata menewaskan seorang penumpang dan menyebabkan empat penumpang lainnya luka-luka Selasa kemarin.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Sleman, Sulton Fathoni, menyampaikan pemeriksaan ini untuk memeriksa kelaikan jalan dari tiap mobil jip disewakan kepada wisatawan. Pihaknya bahkan langsung melakukan sidak di pool atau titik kumpul jip wisata.
"Kita utama kelaikan jalannya. Pembinaan persuasif sebelumnya ternyata masih ada kejadian (kecelakaan). Kita tindak lanjuti lebih intens. Kita juga ke pool masing-masing cek satu-satu dan direkomendasikan ke pimpinan poolnya. Yang memang betul-betul tidak boleh operasi kita kasih catatan," ujar Sulthoni di Cangkringan, Rabu (20/6).
Sulthoni mengungkapkan pemeriksaan dan peringatan diharapkan bisa menyadarkan para pemilik jip wisata tentang kelaikan dan faktor keselamatan pada kendaraannya. Selain itu, juga diharapkan para pemilik melakukan perbaikan rutin.
Secara terpisah, Kapolres Sleman AKBP Muhammad Firman Lukmanul Hakim, menegaskan akan menahan mobil jip wisata bila dianggap tak laik jalan. Mobil tersebut nantinya ditahan di pool atau titik kumpul komunitas dan tak boleh beroperasi sementara sampai dilakukan perbaikan.
"Kalau mobil-mobil itu tidak laik jalan, mobil itu kita tahan sementara. Ditahan di poolnya dia, sampai mereka bisa mengondisikan mobil itu supaya laik jalan. Jadi tidak kita sita tarik ke polisi. Mobil itu kita amankan di lokasinya mereka. Di poolnya mereka. Itu tanggung jawabnya mereka untuk memenuhi standar keselamatan. Karena itu mobil bukan punya Polres. Itu mobil bukan punya Pemda, tetapi dari paguyubannya," urai Firman.
Firman mengungkapkan pemeriksaan mobil wisata direncanakan akan dilakukan secara berkala. Minimal, kata Firman, sebulan sekali akan dilakukan pengecekan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standar kualitas dan keamanan.
"Sementara (pengecekan jip wisata) akan kita lakukan sebulan sekali. Apakah mereka sudah mulai tertib, mereka sudah bisa memenuhi standar kualitas, kita analisa lagi. Jadi dua bulan atau tiga bulan sekali," ungkap Firman.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya