Tak Terdeteksi Sensor, Anak TK Tewas Terjepit Pintu Otomatis Sekolah
Merdeka.com - Seorang siswa taman kanak-kanak di Margahayu, Kabupaten Bandung terjepit gerbang otomatis sekolah. Ia meninggal dunia setelah mendapatkan cedera di bagian kepala.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, peristiwa yang dialami anak berinisial S itu terjadi, Selasa (30/7) usai pulang sekolah.
Insiden tersebut diketahui setelah seorang pegawai sekolah menjerit. S langsung dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Dimana kejadian kepala bocah tersangkut kaleng? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Diketahui sama orang sekolah setelah dengar suara jeritan," ucap Truno saat dihubungi, Kamis (1/8).
Terpisah, Kapolsek Margahayu, Kompol agus Wahidin menyatakan, tidak ditemukan unsur kesengajaan dalam kejadian ini. Pihak keluarga menolak mengautopsi dan masih belum bisa memberikan keterangan.
Gerbang sekolah tersebut sebetulnya memiliki sensor dan bisa dikendalikan melalui tombol di ruangan satpam. Hanya saja, saat itu petugas keamanan tidak masuk karena sedang sakit. Ukuran tubuh S tidak terdeteksi sensor tersebut.
"Sensornya tinggi, jadi tidak terdeteksi. Ini musibah kecelakaan tidak ada unsur kesengajaan," kata dia.
Polisi telah meminta keterangan dari pihak sekolah karena kejadian tidak terekam oleh Closed circuit television (CCTV). Namun, pihak Sekolah telah meminta maaf atas peristiwa naas ini, bahkan pihak keluarga telah menerima santunan.
"Keluarga sudah menerima satunan. Pihak sekolah juga sudah minta maaf," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD tewas tertimpa tembok roboh saat sedang berwudu di Masjid Raya Lubuk Minturun.
Baca SelengkapnyaPenerapan PJJ guna mempermudah kepolisian menyelidiki kasus kematian D.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu korban mengalami luka di bagian kepala dan menjalani perawatan di RS Fatmawati.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas usai terlibat tawuran di Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSiswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib
Baca SelengkapnyaKasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaSejauh ini kesaksian mereka dianggap belum bisa menjawab motif korban melakukan tindakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban terjatuh akibat tersenggol badan kiri bus yang tengah berbelok masuk ke dermaga eksekutif Merak.
Baca SelengkapnyaKasus kecelakaan tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
Baca Selengkapnya