Tawuran di Universitas Nommensen Medan, 1 Mahasiswa Tewas dan 1 Luka Parah
Merdeka.com - Dua kelompok mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Medan bentrok, Jumat (22/11). Satu orang tewas, satu lainnya terluka akibat sabetan benda tajam.
Informasi dihimpun, tawuran melibatkan kelompok mahasiswa Fakultas Teknik dengan Fakultas Pertanian. Mereka saling lempar dan baku hantam di sekitar kompleks kampus di Jalan Sutomo, Medan, mulai pukul 14.00 Wib. Bentrokan dipicu perselisihan antara kedua kelompok di lapangan futsal sehari sebelumnya.
"Pertama diawali dari mereka ada mainan futsal kemudian esok harinya mereka berkumpul di dalam kampus. Kejadian di dalam kampus nomensen. Terjadilah tawuran antara Fakultas Teknik dengan Pertanian. Dari tawuran tersebut kemudian ada korban," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Dadang Hartanto.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
Korban Mahasiswa Fakultas Pertanian
Kedua korban merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian. Korban meninggal dunia berinisial RGS (21) yang mengalami luka tikam. Sementara korban luka berinisial GLN, yang masih dirawat karena mengalami luka bacok.
Dadang berharap kedua belah pihak menahan diri. Semua pihak, termasuk rektorat, diharapkan dapat bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Kita tidak mengharapkan hal ini terjadi. Kita berharap semua pihak untuk menahan diri dan mendinginkan situasi baik dari civitas akademika Fakultas Teknik maupun Pertanian," ucap Dadang.
Polisi bersama pihak rektorat sudah melakukan pengamanan di kampus untuk mencegah bentrok susulan. Mereka juga memasang garis polisi di lokasi kejadian dan menyelidiki pihak-pihak yang bersalah dalam peristiwa ini. "Mereka yang berbuat harus bertanggung jawab," sebutnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaPelaku langsung merampas motor korban sambil menodongkan pistol. Korban coba melawan tapi gagal.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut bermula dari saling tantang kedua kelompok.
Baca SelengkapnyaKorban yang meninggal dunia berinsial TH akibat terlibat tawuran antar kelompok tersebut.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan pelaku utama dalam peristiwa pembacokan tersebut dijerat dengan Pasal 338.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaTawuran yang melibatkan antardua kelompok kembali memakan korban.
Baca Selengkapnya