Terapkan Protokol Jaga Jarak, UPT Malioboro Akan Atur Alur Pengunjung
Merdeka.com - Sejumlah protokol baru mulai diuji coba di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk memastikan agar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dapat dilaksanakan dengan baik. Salah satunya mengatur alur pengunjung supaya tidak saling berpapasan.
"Ada alur arah jalan bagi pengunjung yang diuji coba. Pedestrian di sisi timur direncanakan untuk pengunjung yang berjalan ke selatan, sedangkan pedestrian di sisi barat untuk pengunjung yang berjalan ke arah utara," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Ekwanto, di Yogyakarta, Kamis.
Meskipun demikian, pengunjung tetap bisa menyeberang ke sisi pedestrian lain sesuai dengan tempat penyeberangan yang sudah disiapkan di sepanjang Jalan Malioboro.
-
Aturan apa yang dicabut tentang masker? Pemerintah Indonesia akhirnya mencabut kebijakan wajib menggunakan masker bagi masyarakat di tempat umum. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Kapan sebaiknya menggunakan masker? Gunakan masker ini secara rutin untuk mendapatkan kulit yang cerah.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
"Misalnya ada wisatawan yang ingin membeli souvenir di pedestrian sisi barat, maka mereka bisa menyeberang melalui tempat penyeberangan yang ada. Jika membutuhkan bantuan, maka petugas keamanan kami, Jogoboro, siap membantu," katanya.
Selain itu, lanjut dia, jika jumlah pengunjung di kawasan Malioboro semakin bertambah banyak, maka dimungkinkan pengaturan jumlah maksimal pengunjung yang diperbolehkan berada di kawasan tersebut.
"Biasanya, berapapun pengunjung yang masuk ke Malioboro akan diterima. Tetapi, di masa seperti ini dimungkinkan dilakukan pengaturan jumlah maksimal pengunjung supaya protokol jaga jarak tetap bisa diterapkan," katanya.
UPT Malioboro juga sudah menempatkan 'pintu masuk' di pedestrian sisi timur yang berada di ujung utara Jalan Malioboro dan di pedestrian sisi barat yang berada di Ngejaman.
Di pintu masuk utama tersebut ditempatkan petugas yang akan melakukan pengecekan suhu tubuh pengunjung atau wisatawan dan memastikan seluruh pengunjung mengenakan masker. Suhu tubuh pengunjung yang diperbolehkan masuk Malioboro maksimal 37,5 derajat celcius.
"Di sirip-sirip jalan di sepanjang Jalan Malioboro juga ditempatkan petugas yang juga akan melakukan pengecekan kepada pengunjung. Kami bekerja sama dengan tiga kecamatan yaitu Danurejan, Gondomanan, dan Gedongtengen," katanya.
Ekwanto memastikan, pengunjung yang tidak mengenakan masker akan diminta segera meninggalkan Malioboro. "Tidak ada kompromi atau adu argumentasi apapun. Tanpa masker tidak boleh masuk Malioboro," katanya.
Ketegasan ini, katanya, semata-mata agar Malioboro menjadi kawasan wisata yang aman dan nyaman bagi semua pihak dan tidak berpotensi berubah menjadi klaster baru penularan COVID-19.
Ketentuan penggunaan masker tersebut juga berlaku untuk komunitas dan pelaku usaha di kawasan wisata tersebut.
"Kami juga sudah menempatkan tempat cuci tangan di sepanjang Malioboro. Ada 40 titik tempat cuci tangan yang sudah dilengkapi air mengalir, sabun, dan tisu," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan prosedur lain yang akan diuji coba di Malioboro adalah penggunaan barcode untuk pendataan pengunjung sehingga akan memudahkan proses tracing apabila nanti muncul penularan virus.
"Dengan memindai barcode, maka kami bisa memantau pengunjung dan memudahkan pelacakan jika akan melakukan tracing kasus," katanya.
Uji coba protokol baru tersebut, lanjut Heroe, tidak hanya dilakukan di Malioboro saja, tetapi juga meliputi Pasar Beringharjo, Taman Pintar dan Alun-Alun Utara Yogyakarta menuju kondisi normal dengan tatanan baru.
"Uji coba akan dilakukan bertahap untuk seluruh kawasan di Kota Yogyakarta," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insiden kericuhan sempat terjadi di Teras Malioboro 2 yang berada di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami sebab awal kericuhan terjadi
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaDiketahui, debat perdana ini dilakukan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/10).
Baca Selengkapnya