Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terbukti cuci uang, Nazaruddin divonis 6 tahun penjara

Terbukti cuci uang, Nazaruddin divonis 6 tahun penjara Vonis Nazaruddin ditunda. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) memvonis terdakwa dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011 dan tindak pidana pencucian uang (TPPU), Muhammad Nazaruddin dengan kurungan penjara selama enam tahun.

Selain itu, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu didenda Rp 1 miliar.

"Mengadili menyatakan terdakwa Muhammad Nazaruddin terbukti secara sah melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang sebagaimana dakwaan kesatu primer dan kedua primer dan dakwaan ketiga. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa selama enam tahun dan denda Rp 1 miliar subsider satu tahun," kata Hakim Ketua Ibnu Basuki di pengadilan Tipikor, Rabu (15/6).

Mendengar vonis hakim, Nazar mengaku menerima putusan tersebut. Dia juga tidak akan mengajukan banding. "Saya menerima apa pun yang diputuskan majelis hakim. Saya tidak akan menyatakan banding," ujarnya.

Vonis hakim ini lebih ringan satu tahun dari tuntutan jaksa. Sebelumnya, dalam sidang dengan agenda tuntutan, Jaksa Penuntut Umum KPK menuntut terdakwa kurungan tujuh tahun dan denda Rp 1 miliar.

Dalam dakwaan pertama, Nazaruddin dinilai terbukti menerima hadiah berupa 19 lembar cek yang jumlah seluruhnya Rp 23.119 miliar dari PT Duta Graha Indah (PT DGI) dan Rp 17.250 miliar dari PT Nindya Karya.

Pada dakwaan kedua, Nazaruddin dinilai terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang hingga mencapai Rp 627,86 miliar selama periode 2010-2014.

Pada dakwaan ketiga, Nazaruddin dinilai melakukan pencucian uang hingga mencapai Rp 283,599 miliar selama periode 2009-2010. Nazar menggunakan rekening atas nama orang lain dan rekening perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Permai Grup dengan saldo akhir seluruhnya Rp 50,205 miliar, di mana uang tersebut dibelanjakan untuk pembelian tanah dan bangunan seluruhnya Rp 33,194 miliar.

Tanah berikut bangunan yang dititipkan dengan cara seolah-olah dijual (dialihkan kepemilikannya) senilai Rp 200,265 miliar.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP