Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Teriak Allahu Akbar tetapi teriak bunuh menteri, aneh banget'

'Teriak Allahu Akbar tetapi teriak bunuh menteri, aneh banget' santri demo tolak full day school. ©2017 Merdeka.com/youtube

Merdeka.com - Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Hanura Dadang Rusdiana meminta aparat kepolisian menelusuri pihak yang memprovokasi santri untuk mengumpat 'bunuh menterinya sekarang juga'. Umpatan itu disampaikan dalam demonstrasi terkait Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

"Masa berteriak Allahu Akbar, tetapi berteriak bunuh menterinya, aneh banget. Aparat telusuri itu, enggak boleh membiarkan cara berunjuk rasa dengan gaya ancam mengancam seperti itu," kata Dadang saat dihubungi, Senin (14/8).

Dadang menilai polemik kebijakan Full Day School masih bisa didiskusikan. Sebab, anggapan kebijakan Full Day School bakal menggusur keberadaan Madrasah Diniyah merupakan kesalahpahaman.

"Menteri berkali menjelaskan seperti itu, ini jelas karena kesalahpahaman, tidak memahami secara utuh konsep lima hari belajar. Dan anehnya kok istilah full day school yang dikedepankan tidak ada itu Full Day School," tegasnya.

Program lima hari sekolah dengan waktu belajar delapan jam menuai penolakan keras dari Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, aturan itu dinilai mengancam keberadaan sekolah-sekolah Islam, seperti madrasah dan pesantren yang jumlahnya ribuan di seluruh Indonesia.

Program yang biasa dikenal dengan Full Day School (FDS) ini juga memicu aksi demo para santri. Mereka menolak program FDS yang sudah tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tersebut diberlakukan dan menuntut segera dibatalkan.

Aksi demo yang belum diketahui dimana dan kapan itu mendapat perhatian dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI merasa prihatin dengan umpatan yang dilakukan saat demo oleh anak-anak bernyanyi dengan teriak 'bunuh menterinya sekarang juga'. Video itu berdurasi 1:03 menit.

Pada aksi tersebut, terlihat anak-anak berbaju koko dan pakai sarung itu membentangkan spanduk dan membawa bendera seraya meneriakkan takbir serta memekikkan ucapan "bunuh, bunuh, bunuh menterinya, bunuh menterinya sekarang juga.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP