Terjaring razia narkoba, Golkar segera panggil Ketua DPRD Palas

Merdeka.com - Ketua DPRD Padang Lawas (Palas), Sumut, Syahwil Nasution, bersama Sekretaris Dewan, Panguhum Nasution, terjaring razia narkoba di tempat hiburan malam di Medan. Keduanya diketahui positif mengonsumsi amphetamine.
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Irham Buana Nasution mengatakan, mereka akan mengundang Syahwil untuk memberi klarifikasi lebih lengkap. Pengurus DPD II Partai Golkar Padang Lawas lainnya juga bakal diundang.
"(Sejauh) ini kan baru (penjelasan) per telepon. Kita terkejut dengan berita itu makanya jalur tercepat adalah per telepon. Nah, kita akan undang beliau (Syahwil) dan Golkar Padang Lawas, untuk kita duduk bersama. Kemudian kita akan beri penjelasan ke media dalam 1 hingga 2 hari ini," jelas Irham, Senin (23/10).
Menurut Irham, pihaknya belum dapat memberikan tindakan kepada Syahwil sampai ada proses hukum yang jelas. "Kalau kita ikuti media, kan memang belum ada proses hukum. Kita lihat perkembangannya sembari mengundang beliau dan Golkar Padang Lawas," sambungnya.
Irham yang juga mantan Ketua KPU Sumut ini juga memaparkan klarifikasi via telepon yang telah dilakukannya dengan Syahwil. Dia menyatakan keberadaan Ketua DPRD Palas itu di Medan dalam rangka kunjungan dinas. Alasannya, dia bersama Sekretaris dan staf DPRD Palas.
"Menurut informasi per telepon tadi, yang bersangkutan (Syahwil) memang menginap di Hotel Delta. Dan hotel itu kan satu kesatuan dengan tempat hiburan. Beliau ketika sampai di Medan menginap di hotel itu jam 10 malam (Sabtu, 21/10)," jelasnya.
Irham melanjutkan, Syahwil dan rekan-rekan mencari suasana berbeda di Hotel Delta. "Mereka datang ke ruang itu. Bukan di ruang karaoke tapi di lounge. Mereka duduk di situ kemudian terjadilah razia," sambungnya.
Mengenai hasil tes urine, Irham menyatakan Syahwil membantah dirinya positif menggunakan narkoba. Dia bahkan mengaku sudah kembali ke Padang Sidimpuan. "Menurut keterangan beliau, ini masih menurut keterangan beliau ya, dia tidak ada mengonsumsi narkoba. Kalau positif tentu kan dilakukan proses hukum," jelas Irham.
Menurut Irham, tidak tertutup kemungkinan peristiwa itu memang sengaja dikondisikan pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Syahwil dan Partai Golkar. Alasannya, 2017 hingga 2019 adalah tahun politik sehingga banyak kepentingan yang bermain.
"Semua dilakukan, tidak hanya menjatuhkan nama beliau tapi juga nama Partai Golkar yang cukup baik di Padang Lawas. Kita akan melihat lebih jauh, apakah ada pola yang ingin menjatuhkan beliau karena Palas kan mau Pilkada," papar Irham.
Seperti diberitakan, Syahwil bersama Sekretaris DPRD Palas, Panguhum Nasution, bersama seorang staf DPRD Palas, terjaring razia narkoba di Karaoke Delta, Jalan Juanda, Medan, Minggu (22/10). Mereka berada di antara 80 orang yang kedapatan positif mengonsumsi amphetamine menyusul razia gabungan polisi, TNI dan BNNP Sumut di sejumlah tempat hiburan di Medan. Dalam video yang beredar, Syahwil dan staf PNS DPRD Palas bahkan diborgol dan digiring petugas kepolisian.
Ke-80 orang yang positif menggunakan narkoba kemudian diserahkan ke BNNP Sumut. Mereka menjalani assesment di sana untuk menentukan apakah mereka akan dirawat inap atau rawat jalan untuk rehabilitasi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya