Terungkap Isi Pertemuan Menteri Dikti Satryo dengan ASN hingga Berujung Damai
ASN Kemendikti Saintek Neni Herlina membocorkan isi pertemuan dengan Menteri Dikti Satryo.

ASN Kemendikti Saintek Neni Herlina yang disebut-sebut sempat dipecat akhirnya tetap bekerja. Neni sudah berdamai dengan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro pada pertemuan Senin (20/1) malam.
Neni menyebut, persoalan kisruh kemarin sudah selesai. Dia sudah bersilaturahmi dengan Mendikti Satryo.
"Alhamdulillah teman-teman doa kita bersama bahwa persoalan yang kemarin ada ya itu Alhamdulillah saya setelah saya semalam, Pak Sekjen yang mengundang kami, ada islah, kita berkomunikasi bersilaturahmi, dan itu ya kita saling memaafkan," kata Neni di kantor Kemendikti, Jakarta, Selasa (21/1).
Neni mengaku siap menjalankan tugas saja. Dia beralasan, kisruh kemarin karena dia mempertanyakan kejelasan statusnya saja sebagai pegawai di Kemdikti.
"Kami sih pada dasarnya kalau saya istilahnya menjalankan tugas saja, jadi kalau kemarin kan alasannya belum jelas pak sekjen ya, jadi saya alhamdulillah masih di Kemendikti," ungkap Neni.
"Itu sebenarnya itu aja sih maksud saya biar ada kejelasan jadi bahwa yang kemarin itu saya kira itu akan tapi setelah kita lakukan komunikasi semua berjalan dengan baik," sambungnya.
Neni menambahkan, perubahan struktur organisasi di Kemendikti memang belum lengkap. Pada prinsipnya, sebagai ASN ia siap saja bila dipindah tugas.
"Sebenarnya masalahnya gini, jadi ini kan memang kita masih belum definitif ya perubahan struktur organisasi belum lengkap, jadi kalau saya pada prinsipnya biasa ya kalau pindah pindah dengan prosedural seperti itu," katanya.
"Itu fine-fine aja sih buat kita, ASN itu kan memang tugasnya menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, jadi kalau permasalahan pemindahan saya kemana sebenernya saya enggak masalah asal sesuai dengan prosedur," tukas Neni.
Pada kesempatan sama, Togar M Simatupang ditanya apakah Neni menuntut untuk tidak dipindahkan. Togar menjawab, bahwa mutasi ASN di Kemdikti masih opsional. Ia memastikan, pemindahan pegawai akan sesuai prosedur.
"Jadi itu kan masih opsional, tapi teh Neni kan sudah mengekspresikan 'jangan dong' kira kira gitu," ucap Togar.
Pertemuan Mendikti Satryo dengan ASN
Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku sudah berbicara dengan dua tokoh aksi yang mendemo dirinya yaitu Neni Herlina dan Suwitno ke rumah dinas. Satryo memberi pemahaman atas situasi yang terjadi hingga keduanya meminta maaf.
"Saya Menteri Pendidikan Tinggi Sains Teknologi dengan ini menyampaikan informasi terkait dengan tadi pagi ada kegiatan aksi di Kementerian dengan tuntutan adanya satu perlakuan yang tidak pada tempatnya terhadap karyawan," kata Satryo dalam pernyataan video dilihat Selasa (21/1).
"Dan untuk itu, tadi malam ini pukul 20.00 WIB saya beserta jajaran Kemdiktisaintek mengundang dua tokoh aksi tersebut yaitu Saudari Neni dan Saudara Suwitno," sambungnya.
Satryo berdiskusi bahwa Kemendikti sedang mengadakan restrukturisasi termasuk penetapan personil, staf dan karyawan. Hal ini dikarenakan adanya pemisahan pemisahan antara Kementerian Dikti Saintek dan Kemendikbud Ristek.
"Tentu ada beberapa tempat-tempat baru yang harus diisi juga dan tempat-tempat yang sudah ada itu akan dilihat kembali mengenai peranan untuk tupoksi dan kesesuaian dengan staf yang ada," tuturnya.
"Artinya apa? Memang kami dalam proses menetapkan birokrasi struktur Kementerian kami dan untuk itu Kementerian Saintek memang cukup banyak staf atau karyawan yang dimutasi atau rotasi dan ditempatkan kembali," sambungnya.
ASN Minta Maaf
Satryo menambahkan, setelah bicara cukup panjang, dua pegawai itu meminta maaf karena melakukan aksi. Mereka juga berjanji mengikuti semua aturan Kemdiktisaintek.
"Setelah berbicara cukup panjang kedua tokoh aksi tersebut menyampaikan permohonan maaf, karena apa yang dikerjakan tadi pagi itu, dan mereka berjanji mengikuti semua peraturan yang ada di dalam Kemendikti Saintek," ucapnya.
Satryo juga memastikan bahwa Kemdiktisaintek bakal memperhatikan jajaran dan staf.
"Kita pastikan juga mereka punya karir yang baik, dan pada akhirnya kita berharap mereka punya kesejahteraan yang memadai dengan demikian mereka sudah memahami, minta maaf," pungkasnya.