Terungkap Penyebab Puluhan Napi Lapas Kutacane Aceh Tenggara Bisa Kabur
Kepala Lapas Kelas II B Kutacane, Andi Hasyim mengatakan, napi berhasil membobol dua lapis pengamanan.

Napi Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, ramai-ramai kabur menjelang buka puasa, Senin sore (10/3) kemarin. Padahal lapas ini memiliki tiga lapis pintu pengamanan.
Kepala Lapas Kelas II B Kutacane, Andi Hasyim mengatakan, napi berhasil membobol dua lapis pengamanan.
“Jadi pintu terakhir terkunci, akhirnya mereka naik lewat atap,” katanya kepada wartawan, Selasa (11/3).
Dia mengatakan saat kejadian sekitar pukul 18.15 WIB itu, petugas yang berjaga di Lapas hanya enam orang. Sedangkan warga binaan mencapai 362 orang.
Andi Hasyim mengakui perbandingan antara jumlah petugas dan warga binaan ini tidak sebanding untuk dilakukan pengamanan ketat.
“Kalau ada mobilisasi (melarikan diri) warga binaan ini pasti tidak cukup pengamanannya,” ujar Andi.
Mayoritas Napi Narkoba
Dia menyebut dari 52 napi yang kabur itu mayoritas adalah kasus narkoba. Sedikitnya 12 orang napi telah berhasil ditangkap kembali. Petugas Lapas dan polisi kini masih memburu keberadaan mereka yang melarikan diri.
Sementara itu, Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R. Doni Sumarsono, membeberkan penyebab puluhan napi Lapas Kelas II B Kutacane ini kabur karena ada beberapa masalah yang dikeluhkan tahanan.
Salah satunya ihwal makanan yang dinilai tak layak, terlebih disajikan pada bulan puasa seperti ini. Warga binaan telah berulang kali melayangkan protes. Namun pihak Lapas belum mengakomodir.
“Ini memicu ketidakpuasan warga binaan,” tutupnya.