Tetangga di Muara Enim saling bacok gara-gara anak kecil, semuanya kritis
Merdeka.com - Diduga hanya gara-gara anak kecil, dua warga bertetangga di Desa Aur Duri, Kecamatan Rambang Dangku, Muara Enim, Sumatera Selatan, saling bacok. Akibat kejadian itu, kedua pelaku kritis karena sama-sama terluka parah.
Kedua pelaku adalah Hermansyah (28) dan Novriadi (35) yang kini dirawat di rumah sakit. Hermansyah terkena luka tusuk di perut, luka di punggung dan paha. Luka parah juga dialami Novriadi, seperti luka bacok di leher, bahu, dan tangan.
Peristiwa itu terjadi karena Novriadi kesal adiknya pulang menangis karena baru saja dipukul Hermansyah, Selasa (30/1) sore. Dia mendatangi rumah Hermansyah sambil membawa parang.
-
Kenapa terjadi bentrokan di Muntilan? 'Setelah kegiatan selesai, saat pulang, salah satu kelompok ini bersinggungan dengan kelompok lain. Kemudian ada kesalahpahaman hingga terjadilah gesekan di lapangan,' kata Kombes Pol Ruruh, dikutip dari ANTARA.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang diderita dua bocah itu? Kedua bocah ini mengalami infeksi tulang langka yang disebabkan virus cacar.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Keduanya sempat adu mulut. Namun, emosi yang tak tertahankan membuat Novriadi membacok leher Hermansyah hingga terjatuh. Dalam kondisi bersimbah darah, Hermansyah balik menyerang dengan menusuk perut tetangganya itu.
Perkelahian mereka semakin beringas. Keduanya saling bacok dan tusuk menggunakan senjata tajam masing-masing. Lantaran banyak keluar darah, keduanya terkapar dan barulah dievakuasi warga ke rumah sakit.
Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan mengungkapkan, kasus ini sedang ditangani polisi untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya duel berdarah itu.
"Sekarang sedang ditangani Polsek Rambang Dangku," ungkap Leo, Selasa (30/1).
Dia mengimbau warga, terutama pihak keluarga, dapat menahan emosi sehingga tidak terjadi perselisihan lebih lanjut. "Biarkan penyidik mengungkap kasus ini agar terang. Semuanya harus tahan diri," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari adu mulut, korban dikejar pelaku hingga masuk rumah warga.
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaDua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di Simpang PDAM, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaPelaku berjumlah dua orang tiba-tiba mendekat ke arah para korban dan menantang.
Baca Selengkapnya