'The Power of Emak-Emak' dinilai efektif kampanyekan LRT Palembang

Merdeka.com - Palembang menjadi kota pertama yang telah dilengkapi moda transportasi umum berbasis teknologi modern, yakni Light Rail Transit (LRT). Hanya saja, dalam operasionalnya terjadi kendala teknis karena masih dalam proses commitioning.
Dalam rentetan 'mogoknya' LRT Palembang sejak dioperasikan 23 Juli 2018, sebagian kecil masyarakat kapok mengulang naik atau hanya untuk sekadar mencoba. Masyarakat menilai LRT bukan moda transportasi aman dan pilihan utama.
Oleh karena itu, beberapa pegiat tranportasi menggelar diskusi bertema 'Ngerumpi Positif Ibu-ibu Cinto LRT' di Palembang, Jumat (24/8).
Diskusi ini menghadirkan psikolog Tika Bisono dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri.
Tika Bisono mengungkapkan, pola hidup Indonesia yang memilih kendaraan pribadi saat bepergian sudah saatnya berubah. Masyarakat di negara-negara maju, transportasi umum dan modern menjadi pilihan utama.
"LRT adalah awal untuk merubah pola hidup warga Palembang. LRT ini harus jadi lifestyle, kemana-mana pakai LRT," ungkap Tika.
Namun, merubah kebiasaan masyarakat bukan hal yang mudah. Diperlukan keyakinan dan misi bersama serta prasarana pendukung yang lengkap dan memadai.
Salah satu cara efektif untuk menjadikan tranportasi massal semisal LRT adalah dengan cara menggandeng kalangan ibu-ibu. 'The power of Emak-emak' diyakini bisa dijadikan sebagai penyambung lidah dari pemerintah bahwa naik LRT nyaman, aman, murah, dan memiliki kebanggaan tersendiri.
"Emak-emak ini sering ngerumpi, nyenyeslah. Nah, kalau mereka sudah naik LRT, mereka akan cerita ke orang-orang, dari mulut mereka bisa bikin orang ikut naik LRT," kata dia.
Sementara itu, Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti mengakui dari total 150 ribuan penumpang LRT sejak 23 Juli 2018, sebagian besar adalah kalangan ibu-ibu. Mereka naik LRT hanya sekadar mencoba dengan membawa anaknya, tetapi banyak juga untuk berangkat kerja.
"Ya kalau secara kasat mata memang lebih banyak ibu-ibu yang naik. Saya minta mereka cerita ke tetangga tentang nyamannya naik LRT," ujarnya.
Tidak lupa, ibu-ibu juga diminta untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa LRT Palembang adalah produk baru dan hasil karya anak bangsa yang perlu ditingkatkan pelayanannya. Dengan demikian, mereka tidak khawatir lagi jika terjadi kendala teknis saat beroperasi.
"Sekarang masih uji coba, kita bisa tahu apa masalahnya. Jika sudah beroperasi penuh nanti, kami menjamin tidak ada kendala lagi," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya