Tiba di Malaysia, Prabowo akan Terima Penghargaan Tertinggi dari Sultan Ibrahim
Ini merupakan salah satu penghormatan tertinggi yang diberikan oleh Kesultanan Johor kepada pemimpin negara.

Presiden Prabowo Subianto, tiba di Pangkalan Tentera Udara Diraja Malaysia Subang, pada Senin, 27 Januari 2025. Pesawat yang membawa Kepala Negara bersama rombongan terbatas mendarat sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Tampak menyambut kedatangan Prabowo antara lain Menteri Sumber Asli dan Kelestarian Alam Malaysia Yang Berhormat Tuan Nik Nazmi Bin Nik Ahmad, Chief of Protocol Malaysia Dato’ Yubazlan bin Haji Yusof.
Kemudian, Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, Wakil Kepala Perwakilan RI untuk Malaysia Rossy Verona, dan Atase Pertahanan KBRI Kuala Lumpur Brigjen TNI Winarno.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan, Prabowo akan menerima penghargaan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) dari Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim Ibni Sultan Iskandar.
Ini merupakan salah satu penghormatan tertinggi yang diberikan oleh Kesultanan Johor kepada pemimpin negara.
"Bapak Presiden Prabowo akan disambut dengan upacara kenegaraan oleh Yang Mulia Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim Ibni Sultan Iskandar di Istana Negara," kata Yusuf di Pangkalan Tentera Udara Diraja Malaysia Subang, Senin (27/1).
Penghargaan Serupa Pernah Diterima Soeharto
Yusuf menjelaskan, penghargaan kehormatan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) yang diterima Prabowo ini menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Penghargaan tersebut, kata Yusuf, juga pernah diterima oleh Presiden ke-2 RI Soeharto pada 1990 silam.
Dalam kunjungan ke Malaysia ini, Prabowo juga akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Usai pertemuan, Prabowo direncanakan akan langsung kembali ke Jakarta.
Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan ke Malaysia adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.