Tim Relawan Kembali Temukan Mayat di Kawah Gunung Dempo
Merdeka.com - Tim relawan Wanadri kembali menemukan mayat di kawah Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan. Mayat itu diketahui saat proses evakuasi mayat yang ditemukan sebelumnya.
Koordinator Tim Wanadri, Ari Afandi 'Otek' mengungkapkan, mayat pertama yang berada di sisi puncak gunung sebelah timur, dievakuasi, Minggu (3/11) pukul 10.30 WIB. Ketika itulah mayat kedua ditemukan dan semuanya langsung dimasukkan ke dalam kantong jenazah berbeda.
"Posisi kedua mayat cukup dekat. Mayat pertama diketahui dari teropong dan mayat kedua ditemukan saat evakuasi mayat pertama," ungkap Ari.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Menurut dia, evakuasi kedua mayat sangat sulit. Tim harus turun ke kawah dengan kedalaman 350 meter dan kondisinya curam.
"Ketika pengangkatan, satu jenazah semoga robek. Evakuasi memang sangat susah, kami turunkan dua tim turun ke kawah," ujarnya.
Dari fisik, tubuh kedua mayat masih utuh. Hanya saja beberapa bagian tulang patah diduga akibat terjatuh.
"Kami belum bisa sebutkan apakah kedua mayat itu pendaki yang kita cari selama ini," kata dia.
Diketahui, sesosok mayat ditemukan tergeletak di bibir kawah Gunung Dempo Pagaralam, Sabtu (2/11). Dugaan sementara, mayat tersebut adalah salah satu dari dua pendaki asal Jambi yang hilang.
Penemuan mayat tersebut pertama kali oleh dua anggota tim Wanadri yang dibentuk secara mandiri untuk mencari keberadaan korban. Awalnya penemu melihat kantong plastik warna biru di bibir kawah berjarak 300 meter.
Penasaran, penemu menggunakan teropong agar bisa melihat lebih dekat benda tersebut. Ternyata, benda itu itu mayat manusia dengan posisi terlungkup. Kabar itu langsung diterima anggota tim Wanadri yang lain.
Salah seorang koordinator tim Wanadri, Akbar Zambrullah membenarkan penemuan mayat tersebut. Hanya saja, pihaknya belum memastikan mayat itu adalah salah satu dari dua pendaki yang dicari.
"Benar, kami menemukan sesosok mayat di bibir kawah Gunung Dempo, belum tahu identitasnya," ungkap Akbar, Minggu (3/11).
Saat ini, pihaknya tengah mengatur strategi untuk melakukan evakuasi. Strategi harus benar-benar matang karena lokasi curam dan tinggi sehingga membahayakan tim.
"Setidaknya ada 40 anggota tim Wanadri yang dikerahkan. Untuk peralatan sudah siap, mudah-mudahan secepatnya bisa dievakuasi," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kedua pendaki asal Muaro Bungo, Jambi, M Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26), naik Gunung Dempo Pagaralam pada 13 Oktober 2019. Dua hari kemudian, keduanya putus kontak dan sejak saat itu tak lagi diketahui keberadaannya.
Sepekan kemudian, keluarga melapor kehilangan keduanya atau pada Selasa (22/10). Tiga hari dalam operasi pencarian, tim menemukan barang-barang milik kedua pendaki, seperti baju, celana, sandal, dan celana dalam. Lokasi penemuan berada di pelataran sebelum puncak Gunung Dempo.
Tim gabungan awalnya mempunyai tujuh hari melakukan pencarian dan ditambah tiga hari. Lantaran tak menemukan petunjuk tambahan dan medan yang berat serta cuaca tak menentu membuat operasi pencarian dihentikannya pada Kamis (31/10) sore. Kemudian, beberapa kelompok pencinta alam membentuk tim mandiri melanjutkan pencarian. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaLima jenazah terduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dievakuasi ke RSUD Dekai. Selanjutnya kelima jasad tersebut akan dilakukan autopsi.
Baca SelengkapnyaPetugas SDA saat itu sedang membersihkan saluran air dan mencium bau menyengat.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan erupsi Gunung Marapi mengimbau masyarakat segera melapor apabila ada keluarganya hilang Gunung Marapi..
Baca SelengkapnyaTulang belulang tersebut ditemukan oleh warga yang tadinya sedang menggali untuk dijadikan tempat septic tank.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.
Baca SelengkapnyaKerangka tulang manusia itu diduga Enjo Darjo (90) yang sebelumnya dinyatakan hilang selama dua pekan
Baca Selengkapnya