Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Timses sebut program Ahok-Djarot tak selalu bidang infrastruktur

Timses sebut program Ahok-Djarot tak selalu bidang infrastruktur Pengambilan nomor urut Cagub-Cawagub DKI 2017. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Pasangan petahana Basuki Tjahaya Purnama-Djarot Saiful Hidayat tidak hanya mengutamakan pembangunan infrastruktur di ibukota Jakarta.Pembangunan juga diiringi dengan pemerataan warga tak mampu di ibu kota.

"Jadi anggapan Ahok hanya mementingkan pembangunan infrastruktur seperti yang selama ini dilontarkan, itu tidak benar," ujar Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ansy Lema dalam keterangannya, Selasa (4/4).

Salah satu bentuk keberpihakan kepada warga miskin, lanjut Ansy, yakni dalam bentuk program-program riil. Diantaranya jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, hunian layak, transportasi yang murah, nyaman, aman, bahan pangan terjangkau, dan ekonomi bagi hasil.

Kemudian, dalam bidang pendidikan, pada tahun 2016 penerima Kartu Jakarta Pintar mencapai 692.002 orang. Angka putus sekolah bisa ditekan, yakni SD 0,027 persen, SMP 0,150 persen, dan SMA 0,453 persen.

"Pada 5 tahun mendatang, angkat putus sekolah untuk SD dan SMP di bawah 0,1 persen dan SMA di bawah 0,5 persen. Selain itu juga ada Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul sebesar 18 juta pertahun. Pada 5 tahun mendatang akan naik menjadi 25 juta pertahun," ungkapnya.

Dalam bidang kesehatan, Basuki-Djarot juga punya program layanan jaminan kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS). Jakarta juga punya program preventif yakni Ketuk Pintu Layanan Dengan Hati (KPLDH).

"Selain itu melakukan renovasi 34 puskesmas, dan 19 dari Puskemas menjadi Rumah Sakit Umum Kecamatan. Dalam 5 tahun mendatang, jaminan kesehatan akan mencapai 100 persen ke warga Jakarta," ujarnya.

Untuk pelayanan transportasi, Basuki-Djarot mempunyai program Transjakarta dengan total armada 1.347 bus dan 77 rute. Jumlah penumpang perbulan rata-rata 11,58 juta.

Dalam 5 tahun yang akan datang, Basuki-Djarot akan menambah bus menjadi 3.000 armada dengan total penumpang perhari 1 juta orang. Di samping itu, Basuki-Djarot akan mengganti angkutan kota dengan bus sedang terintegrasi dengan Transjakarta.

Pada bidang lain, Basuki-Djarot ingin menata kota dan menanggulangi banjir. Pada tahun 2013. banjir terjadi di 2200 titik, pada tahun 2017 hanya tinggal 53 titik.

"Basuki-Djarot melakukan program riil dalam bentuk normalisasi sungai, pompa stasioner banjir, dan ruang terbuka biru sebanyak 3.131 titik," kata Ansy.

Warga DKI yang tinggal di pinggiran sungai secara bertahap juga sudah dipindahkan ke tempat yang lebih manusiawi, yakni di rusunawa.

Dalam 5 tahun mendatang, Basuki-Djarot juga akan membangun 50.000 unit rusunawa yang terintegrasi dengan pasar, terminal, gelanggang olahraga, sekolah, dan waduk. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP