TNI Pastikan Kapal China Sudah di Luar Garis Batas ZEE Indonesia
Merdeka.com - Pangkogabwilhan I Laksmana Madya TNI Yudo Margono mengatakan, sejak hari ini sudah tak ada lagi kapal China berada di wilayah Indonesia khususnya di Natuna.
Hal itu disampaikannya di sela-sela kunjungan Menko Polhukam Mahfud MD meninjau situasi pengamanan di Natuna. Sekaligus melakukan rapat koordinasi terbatas yang dilakukannya secara tertutup.
"Sudah (tidak ada). Sudah 400 mil di luar garis batas ZEE. Sudah sampai di sana. Sudah tak terpantau lagi di AIS," kata Laksda TNI Yugo di SKPT Natuna, Riau, Rabu (15/1).
-
Bagaimana Menlu Retno memantau perkembangan konflik? Ia juga menyatakan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai konflik di Timur Tengah melalui duta besar Indonesia yang bertugas di negara-negara terkait.
-
Siapa yang mendampingi Mendag saat pertemuan? Dalam kesempatan tersebut, Mendag didampingi Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Didid Noordiatmoko.
-
Apa yang dibahas dalam rapat koordinasi? Selain melakukan peninjauan langsung, rangkaian kunjungan di Kalimantan Timur juga melibatkan rapat koordinasi yang membahas rencana Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BPH Migas dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam pengendalian, pembinaan, dan pengawasan penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) agar tepat sasaran.
-
Siapa yang gelar rapat bahas situasi Timur Tengah? Presiden Jokowi hari ini dijadwalkan menggelar rapat khusus membahas situasi geopolitik terkini menyusul serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan di Timur Tengah yang dikhawatirkan berdampak terhadap Indonesia.
-
Apa yang dibahas dalam rapat TPN Ganjar-Mahfud? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pada rapat kali ini akan membahas aspirasi yang diserap oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud selama masa kampanye.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
Dia menuturkan, dengan jarak 400 mil tersebut, dipastikan kapal-kapal China sudah berada di wilayahnya.
"Sudah 400 mil. Kalau dari sini ke ZEE kan 200. Ini kan sudah 400, berarti sudah di daerah China sana," ungkap Laksda TNI Yugo.
Dia juga menegaskan, patroli tetap akan dilakukan. Dan untuk waktunya tidak terbatas.
"Patroli tetap. (Untuk waktunya) tidak terbatas. Operasi sepanjang tahun," pungkasnya.
Pengamanan di Natuna Bakal Diperketat
Pemerintah memastikan bahwa wilayah Natuna akan dijaga ketat oleh sejumlah aparat pengamanan. Pemerintah tak ingin kejadian seperti kapal China masuk ke Natuna terulang.
Hal ini disampaikan Menko Polhukam Mahfud Md usai rapat di atas KRI Semarang-594. Rapat itu turut dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Pangkogabwilhan I Laksmana Madya TNI Yudo Margono, dan beberapa jajaran kementerian dan lembaga terkait.
"Rapat tadi di atas KRI Semarang berjalan dengan sangat serius. Dan memastikan instruksi Presiden untuk menjamin kehadiran negara di seluruh wilayah Indonesia, terutama sekarang yang menjadi berita itu Natuna," kata Mahfud di Natuna.
"Dari aparat-aparat pengaman pengelola kelautan itu sudah disiapkan, sudah ada instruksi agar aparat seperti Angkatan Laut, Bakamla, Pol Air, KKP, dan sebagainya, bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mengawal laut ini," jelas dia.
Selain itu, masih kata dia, dampak kejadian di Natuna, baik pemerintah pusat maupun daerah akan memberikan perhatian dalam melakukan sejumlah pembangunan.
"Lingkungan masyarakatnya juga akan dibangun. Pembangunan itu nanti banyak, komprehensif. Misalnya kerjasama dengan UNESCO yang dirintis oleh Kementerian Luar Negeri untuk membangun Geopark disini. Kemudian Bappenas, mau membangun pangkalan pertahanan terutama Angkatan Laut, sudah mulai melangkah kesitu, dan yang lain-lain. Masih banyak disini yang akan dibangun," jelas Mahfud.
Menurut dia, jika kondisi kondusif, banyak investor yang mulai mencari dan masuk ke Natuna.
"Kalau situasinya kondusif, di sini juga sudah banyak investor-investor yang mulai bertanya. Bagaimana caranya kami invest ke sana, tetapi mendapatkan jaminan keamanan dan mudah? Ya itu semua yang menyangkut soal listrik, soal minyak (BBM), pengamanan, dan sebagainya. Itu sudah dibicarakan tadi. Dan kita akan segera laksanakan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaSaat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaMahfud sempat menyinggung banyak hal yang tertinggal, termasuk teknologi dimiliki TNI saat ini
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaMenkopolhukam Mahfud Md menyaksikan secara langsung Latihan tiga matra TNI tahun 2023.
Baca Selengkapnya