TPNPB-OPM Akui Rampas Senjata dan Serang Brimob di Jayawijaya

Merdeka.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim jadi pihak yang bertanggung jawab atas insiden perampasan dua senjata milik Brimob Polri. Sehingga mengakibatkan tewasnya satu personel Brimob Bripda Diego Rumaropen.
Jubir Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, tindakan penyerangan yang menyasar Bripda Diego Rumaropen dilakukan oleh Kodap III Darakma Ndugama, di bawah pimpinan Egianus Kogeya Cs.
"Saya (Egianus Kogeya) yang lakukan, dan saya bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan Brimob dari Wamena distrik Napua kabupaten Jayawijaya," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (20/6).
Serangan dilakukan pada Sabtu (18/6) di Wamena Distrik Napua kabupaten Jayawijaya, Papua, kata Sebby, telah dilaporkan Egianus Kogeya melalui sambungan telepon. Bahwa pasukannya berhasil mengambil dua senjata dan menyerang satu personel brimob.
"Di Distrik Napua itu kami dari anak buah Egianus Kogeya, yang lakukan dan dua senjata milik Brimob itu sudah menjadi milik TPNPB KODAP III DARAKMA Ndugama," ujarnya.
Dia menyatakan jika pasukan Egianus Kogeya turut menantang pihak TNI/Polri untuk kembali mengambil dua pucuk senjata di jalan besar Habema Ndugama.
"TNI/POLRI silahkan kejar kami, kami menuju Ndugama, jalan besar Habema Ndugama. Dimana ketemu kami disitu, siap lawan menggunakan Dua pucuk senjata ini," tuturnya
"Kami yang rampas senjata ini, jadi jangan cari orang sembarang tetapi silahkan kejar kam TPNPB Kodap III Ndugama Darakma," sambung Sebby.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri belum mengungkap identitas pelaku penganiayaan yang berujung meninggalnya anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen.
"Untuk identitas dari Kelompok OTK yang menjadi pelaku penyerangan akan disampaikan kembali setelah penyelidikan lebih lanjut dari Dit Krimum Polda Papua,"katanya dalam siaran pers yang diterima, Minggu (19/6).
Namun ada indikasi bahwa pelaku penyerangan yang menewaskan anggota Brimob adalah anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Namun untuk memastikannya, anggota masih menyelidiki," katanya di Jayapura, Minggu.
Minggu (19/6) pagi, Tim Penegakan Hukum dari Satgas Damai Cartenz dan 32 anggota Brimob diberangkatkan ke Wamena.
"Saya dan Dirkrimum, Senin (20/6) akan ke Wamena untuk melihat langsung sekaligus mengevaluasi apa yang terjadi dan apakah sudah sesuai standar operasi (SOP) di daerah rawan, " jelas Fakhiri.
Kapolda berharap senjata api yang dirampas ditemukan. Selain itu, dia meminta anak buahnya meningkatkan pengawasan. Personel Polri juga diinstruksikan menerapkan body system (anggota polisi yang bertugas didampingi aparat bersenjata dari Polri/TNI).
"Saya sudah sampaikan bahwa setiap anggota Polri yang bertugas di Provinsi Papua harus menerapkan body system minimal sebanyak 5 orang untuk kewaspadaan serta keamanan personel saat bertugas," ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya