Tradisi Balimau Menyambut Ramadan di Sumbar, Mandi dengan Olahan Gambelu

Merdeka.com - Beragam tradisi dilaksanakan masyarakat menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1444 Hijriah. Di Ranah Minang, ada tradisi balimau.
Tradisi balimau adalah mandi membersihkan diri dan hati menjelang Ramadan. Air untuk mengguyur tubuh pada tradisi ini dicampur dengan olahan gambelu.
Menemukan gambelu di Kota Padang tidak terlalu sulit. Masyarakat bisa membelinya dari pedagang kaki lima di pinggir jalan hingga pasar tradisional.
Gambelu merupakan olahan yang semuanya bahannya dipotong secara halus. Bahannya dari tumbuhan gambelu (sejenis tumbuhan yang berbentuk lengkuas dengan mengeluarkan bau wangi) kemudian dicampur dengan asam serta daun pandan.
"Gambelu itu tumbuhan yang mengeluarkan bau wangi, gambelu mirip dengan lengkuas. Kemudian gambelu dipotong halus-halus," jelas pedagang di Pasar Raya Kota Padang, Yuliar (75) diwawancarai merdeka.com, Rabu (22/3).
"Bahan lainya juga ada asam hingga daun pandan. Gambelu dijual dengan harga Rp5.000 untuk satu bungkus, dan dibungkus dengan daun pisang," tutur wanita yang selalu berjualan gambelu ketika memasuki Ramadan sejak 1977 silam.
Dahulu, gambelu kebanyakan digunakan masyarakat untuk mandi balimau di sungai, tetapi sekarang hal itu sudah jarang terlihat. "Sekarang masyarakat sudah memiliki kamar mandi di rumah masing-masing, sudah jarang sekali yang terlihat masyarakat mandi di sungai," tuturya.
"Untuk hasil penjualan tidak sebanyak dulu, sekarang di mana-mana orang pada menjual. Kalau dulu hanya di pasar saja, sekarang di tepi jalan juga ada," tuturnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya