Ular Berkeliaran di GDC, Warga Keluhkan Lahan Kosong Tak Ada yang Merawat

Merdeka.com - Warga Perumahan Anggrek 2 Grand Depok City Kecamatan Cilodong menjadi resah sejak induk ular kobra sepanjang 2 meter ditemukan. Buat Muhayyar, petugas kebersihan komplek, berpapasan dengan ular saat melakukan bersih-bersih bukan kejadian baru.

"Ular sering nemu biasanya di lubang-lubang deket batu, ngumpet dia," tutur Muhayyar saat ditemui merdeka.com, di GDC Depok, Jumat (13/12).

Muhayyar berulang kali membersihkan rumput liar di lahan kosong yang sering. Biasanya, dia menggunakan cairan kimia herbisida yang berfungsi mematikan tumbuhan rumput liar. Cairan kimia seharga Rp40000,- per botol yang berukuran 200 ml tersebut dicampur dengan air, lalu disemprot pada bagian rumput yang ingin dipotong.

"Kalau misal panas, abis disemprot pake ini 2 hari udah kering, terus mati.Tapi kalo hujan gitu, biasanya 3-4 hari baru kering, tapi mati juga rumputnya," jelas Muhayyar.

Warga Keberatan Bersihkan Lahan Bukan Tanggung Jawabnya

Inu, warga yang meminta Muhayyar membersihkan lahan kosong di samping rumahnya sebenarnya merasa keberatan. Sebab lahan itu pihak pengembang tapi dia seolah bertanggung jawab atas kebersihan lahan itu.

"Jujur kan kalau kita potong sendiri kan lumayan biayanya ya, bisa sampe ratusan kalo mangkas rumput kaya gini," jelas Muhayyar di tempat.

Apalagi, katanya, kabar ular kobra berkeliaran sangat meresahkan.

"Kita sama ibu-ibu sini coba usaha juga sendiri dengan panggil Snake Rescue, jadi kita urunan. Tapi kan yang namanya orang, kalau rumahnya aman-aman aja agak susah ikutan," ujar Inu.

Selain berusaha membersihkan lahan, Inu berharap ular-ular tersebut tidak muncul di lingkungan kediamannya.

Reporter Magang:Bagus Kusumo Sejati