Ungkap Penjualan Bayi di Medan, Polisi Usut Peran Orang Tua
Merdeka.com - Petugas Subdit IV/Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut mengungkap kasus penjualan bayi berusia 14 hari di Kompleks Asia Mega Mas, Medan. Mereka menangkap AS (42), seorang agen yang membeli bayi laki-laki itu seharga Rp 5 juta dan ingin menjualnya seharga Rp 28 juta.
"Dari hasil pemeriksaan, tersangka AS mengaku membeli bayi itu seharga Rp 5 juta dari seseorang, lalu menjualnya Rp 28 juta kepada petugas kita yang melakukan undercover," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Rabu (17/2).
AS merupakan warga Jalan Pukat VII, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung. Perempuan ini ditangkap petugas yang melakukan penyamaran di Kompleks Asia Mega Mas, Jumat (12/2).
-
Siapa saja yang diperiksa terkait penjualan bayi? Polda Bali dan Polres Depok, Jawa Barat, memeriksa Yayasan Luh Luwih Bali yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, terkait sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Dimana lokasi yayasan yang di periksa terkait penjualan bayi? Polda Bali dan Polres Depok, Jawa Barat, memeriksa Yayasan Luh Luwih Bali yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, terkait sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Saat operasi penangkapan, bayi itu bersama AS. Dari tangan perempuan itu juga disita barang bukti dua unit HP, uang tunai Rp 3.682.000, KTP, SIM, dan STNK sepeda motor.
AS diduga mendapatkan bayi itu dari orang tuanya lalu mencari orang yang mau membeli. Petugas masih melakukan pemeriksaan untuk mendapat informasi terkait dugaan ini. Mereka juga mencari orang tua bayi itu untuk mengetahui peran mereka. "Masih kita lidik ya," ucapnya.
Hadi menyatakan, mereka mendalami kemungkinan praktik jual-beli bayi ini telah dilakoni AS lebih dari sekali. "Kita mendalami kemungkinan ini bukan yang pertama kali," ucapnya sembari mengatakan, Polda Sumut berkomitmen untuk mengungkap kasus ini.
Bayi yang diperjualbelikan itu masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, karena kondisinya memprihatinkan. "Kami berterima kasih atas dukungan KPAI dan ini menjadi penyemangat untuk Polda Sumut dalam menyelamatkan anak-anak kita, generasi kita dari praktik-praktik perdagangan manusia," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaKapolsek Tambora, Kompol Donny Agung Harvida mengungkapkan, ketiga pelaku melakukan jual beli bayi.
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaIbu berinisial T awalnya melaporkan bayinya diculik. Namun akhirnya terungkap fakta bayinya dijual.
Baca SelengkapnyaBermula dari pelaku membeli seorang bayi di Jakarta Barat seharga Rp4 juta
Baca Selengkapnya7 ibu hamil itu ada dari Bali dan luar Bali dan saat ini masih dilakukan pendalaman terkait dugaan perdagangan bayi.
Baca SelengkapnyaPihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaRD mengaku sempat putus asa setelah mengetahui suaminya menjual darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi didampingi Kanit Reskrim AKP I Gede Gustiyana WK mengungkapkan kronologi peristiwa.
Baca SelengkapnyaBayi tak berdosa yang baru berusia 11 bulan itu dia jual senilai Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaBayi-bayi malang itu dijual ke warga Indonesia yang bermukim di Jawa dan Jakarta.
Baca Selengkapnya