Uniknya cara buruh perikanan sampaikan tuntutan ke Jokowi agar diperhatikan
Merdeka.com - Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA) ikut memperingati hari buruh Internasional atau 'May Day'. Mereka sudah mulai berkumpul dan bergabung dengan massa buruh lainnya sejak pagi tadi.
Dalam aksi kali ini, mereka justru tak membawa bendera atau spanduk seperti para buruh yang lainnya. Justru mereka membawa beberapa poster yang sudah mereka persiapkan sejak kemarin sebelum turun ke jalan.
Namun poster yang mereka tampilkan terbilang unik. Lewat poster-poster itu, mereka menyampaikan aspirasinya kepada Presiden Joko Widodo atas nasib nelayan yang memprihatinkan.
-
Bagaimana cara kita memperingati Hari Kelautan Nasional? Memberikan ucapan selamat Hari Kelautan Nasional bukan hanya sekedar formalitas, tetapi juga sebuah bentuk penghargaan dan komitmen untuk menjaga dan melestarikan laut kita.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Nelayan Nasional? Dalam peringatan Hari Nelayan Nasional, berbagai kegiatan dilakukan, seperti seminar, diskusi panel, kampanye penyuluhan tentang keberlanjutan perikanan, dan pemberian penghargaan kepada nelayan yang berprestasi.
-
Kenapa Hari Nelayan Nasional dirayakan? Hari Nelayan Nasional diperingati setiap tanggal 5 April sebagai penghargaan kepada para nelayan di Indonesia. Tujuan utama dari Hari Nelayan Nasional adalah untuk meningkatkan penghargaan dan kesadaran masyarakat tentang peran penting para nelayan dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional.
-
Apa tujuan Hari Nelayan Nasional? Tujuan utama dari Hari Nelayan Nasional adalah untuk meningkatkan penghargaan dan kesadaran masyarakat tentang peran penting para nelayan dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional.
-
Kenapa kita harus peduli dengan Hari Kelautan Nasional? Melalui peringatan ini, kita diajak untuk merenungkan dan meningkatkan kesadaran akan peran vital yang dimainkan oleh laut dalam mendukung kesejahteraan manusia dan menjaga keseimbangan alam.
-
Apa yang diberikan Dinas Perikanan Kutai Timur kepada nelayan? 'Bantuan berupa mesin 13 PK sebanyak 11unit dan Has sebanyak 11unit untuk Kelompok Nelayan Teluk Dalam 2 di Kecamatan Teluk Pandan,' katanya, Senin (11/12).
"Kita lihat bahwa kondisi nelayan masih ada penindasan tapi negara acuh maka kita inisiasi bagaimana sampaikan pesan tersebut dengan cara kreatif yang seharusnya negara perhatikan," kata koordinator lapangan KIARA, Fauzi, di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (1/5).
Beberapa poster yang dibawa seperti poster bergambar pemeran film Dilan dan Milea yang dibubuhi tulis 'Maaf Dek Abang Belum Bisa Nikahin Kamu, Gaji Abang Masih Rendah'.
Menurutnya, poster Dilan yang memboncengi Milea itu sebagai salah satu bentuk kritik kepada Jokowi yang mana masih banyak buruh yang belum mendapatkan upah yang layak.
"Poster Dilan buruh tidak bisa melamar dalam waktu dekat. Karena upah belum layak," ujarnya.
Lalu poster bergambar Jokowi dengan seorang anak saat berkunjung ke daerah. Poster Jokowi dengan seorang anak dengan seragam sekolah yang bertuliskan 'Pak, Saya Gak Mau Sepeda, Saya Maunya Pekerja Perikanan Dilindungi.'
Lewat ragam poster dengan tulisan menarik itu, dia berharap Jokowi lebih memperhatikan nasib keluarga nelayan. Khususnya anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan dengan secara layak.
"Kedua ada kebiasaan Jokowi bagikan sepeda ke anak-anak, ada anak nelayan atau buruh minta bapak ibunya hak nya dipenuhi negara. Kondisi anak nelayan masih dibawah pendidikan layak," ucapnya.
Lalu, ada pula poster-poster yang lainnya seperti poster Nyi Rorokidul dengan tulisan 'Nek Jokowi Ora Iso Ngelindungi Pekerja Perikanan, Yo Wis Ben Aku Wae'. Namun, bukan hanya adanya poster untuk Jokowi saja, teryata ada juga poster untuk Menteri Kelautan dan Perikanan yang bertuliskan 'Tenggelamkan Pelanggar Hak Pekerja Perikanan'.
"Bu Susi adalah wonder woman, wanita kuat yang konsen ke nelayan. Kita minta beliau tegas ke pengusaha yang menindas pengusaha perikanan. Jam kerja panjang, kekerasan, tidak ada perlindungan. Banyak yang hilang nyawa dan cedera permanen kayak lumpuh," ungkapnya.
"Pesan kreatif kita adalah "Negara Maritim Tapi Nelayan Tidak Dilindungi". Itu tag line kita hari ini. Kurang lebih 40 orang dari Jakarta, Rembang, Kendal, Indramayu," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia ingin agar adanya kemudahan regulasi untuk para nelayan
Baca SelengkapnyaAnies menyatakan, kebijakan itu rupanya semakin menyulitkan nelayan.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes kebijakan Presiden Jokowi yang kembali membuka keran ekspor pasir laut setelah 20 tahun dilarang.
Baca SelengkapnyaMenjadi nelayan merupakan sebuah profesi yang memiliki resiko., tidak jarang harus berjumpa dengan badai di tengah laut.
Baca SelengkapnyaJanji itu disampaikan Kaesang ketika bertemu dan mendengarkan keluhan nelayan di Kompleks Pelabuhan Perikanan Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar
Baca Selengkapnyakita harus libatkan mereka dalam setiap pengambilan keputusan agar regulasi kelautan kita ke depan berpihak pada nelayan," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaIa melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaAndika M Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) menegaskan komitmennya pada peningkatan kesejahteraan nelayan.
Baca SelengkapnyaTradisi warisan nenek moyang ini masih dipertahankan oleh masyarakat nelayan Jepara.
Baca SelengkapnyaGibran membocorkan salah satu pesan dari Jokowi jika dirinya menang dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya