Unjuk Rasa di Makassar, Mahasiswa Tutup Jalan di Depan DPRD Sulsel
Merdeka.com - Unjuk rasa besar-besaran di Makassar hari ini, Senin, (30/9) telah memasuki hari ke enam. Aksi berlangsung dari pagi hingga malam ini.
Selain di bawah fly over, aksi juga digelar ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini di jl Alauddin depan kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan di jalan Urip Sumoharjo depan kantor DPRD Sulsel.
Aksi di Jalan Alauddin digelar mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UIN. Sekitar pukul 13.00 wita tadi, mereka menyandera tiga truk dan menjadikannya panggung orasi setelah posisinya melintang di badan jalan. Beberapa ban bekas juga dibakar.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang dilakukan warga Jateng untuk nobar? Pada momen ini, lapisan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air menggelar acara nonton bareng (nobar), begitu pula warga di Provinsi Jawa Tengah. Mereka rela bergadang dan berkumpul di titik-titik nobar untuk bisa merasakan keseruan dan menjadi saksi sejarah atas lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Aksi dengan tuntutan pembubaran BPJS, tolak RUU Pertanahan, mendesak presiden membuat Perpu pembatalan UU KPK dan tolak RUU KUHP ini berlangsung hingga jelang magrib. Tersisa dua truk dan kontainer melintang masing-masing ujung jalan sejauh kurang lebih 200 meter. Lalu di tengah badan jalan jadi tempat berkumpul.
Presiden mahasiswa UIN, Junaedi mengatakan, aksinya tetap murni gerakan moral untuk sebuah perubahan, perbaikan kondisi bangsa.
"Aksi kami masih murni gerakan moral. Soal tuntutan tolak pelantikan Jokowi-Ma'ruf itu adalah hal yang sudah terlalu politis. Kalau ada yang katakan aksi kami sudah ditunggangi, benar kami ditunggangi oleh masyarakat Indonesia," kata Junaedi.
Beberapa menit usai magrib, aksi mahasiswa jaket hijau ini kemudian bubar. Truk yang disandera, dilepas dan arus lalu lintas kembali lancar.
Sementara itu, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Menggugat Keadilan saat ini masih di badan jl Urip Sumoharjo depan kantor DPRD Sulsel, di mulut fly over. Mereka memblokade jalan dengan berkumpul, duduk di badan jalan dan diisi dengan orasi.
Suasana di badan jalan ini begitu ramai karena banyak juga warga yang berkumpul di sisi jalan karena menjadikan aksi mahasiswa ini sebagai tontonan.
Mahasiswa memilih duduki badan jalan ini dan menutup akses jalan karena awalnya mereka minta ke pihak DPRD dan aparat keamanan untuk berunjuk rasa di dalam tapi tidak diperkenankan. Mereka pun tidak bisa menerobos masuk karena dihalangi kawat berduri dan penjagaan oleh aparat kepolisian.
"Terpaksa malam ini kami akan duduki badan jalan karena kami minta di dalam agar arus jalan tetap lancar tapi tidak diberi kesempatan masuk. Jadi terpaksa kami bertahan di sini, di jalan ini," kata Parle, jenderal lapangan Aliansi Masyarakat Sipil Menggugat Keadilan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Delapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaDemo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMassa pun akhirnya membubarkan diri. Akses jalan depan KPU kembali dibuka.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaMassa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu juga sempat berpamitan dengan sejumlah aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di KPU RI.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca Selengkapnya