Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Unjuk Rasa di Makassar, Mahasiswa Tutup Jalan di Depan DPRD Sulsel

Unjuk Rasa di Makassar, Mahasiswa Tutup Jalan di Depan DPRD Sulsel Demo mahasiswa di Makassar. ©2019 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Unjuk rasa besar-besaran di Makassar hari ini, Senin, (30/9) telah memasuki hari ke enam. Aksi berlangsung dari pagi hingga malam ini.

Selain di bawah fly over, aksi juga digelar ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini di jl Alauddin depan kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan di jalan Urip Sumoharjo depan kantor DPRD Sulsel.

Aksi di Jalan Alauddin digelar mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UIN. Sekitar pukul 13.00 wita tadi, mereka menyandera tiga truk dan menjadikannya panggung orasi setelah posisinya melintang di badan jalan. Beberapa ban bekas juga dibakar.

Aksi dengan tuntutan pembubaran BPJS, tolak RUU Pertanahan, mendesak presiden membuat Perpu pembatalan UU KPK dan tolak RUU KUHP ini berlangsung hingga jelang magrib. Tersisa dua truk dan kontainer melintang masing-masing ujung jalan sejauh kurang lebih 200 meter. Lalu di tengah badan jalan jadi tempat berkumpul.

Presiden mahasiswa UIN, Junaedi mengatakan, aksinya tetap murni gerakan moral untuk sebuah perubahan, perbaikan kondisi bangsa.

"Aksi kami masih murni gerakan moral. Soal tuntutan tolak pelantikan Jokowi-Ma'ruf itu adalah hal yang sudah terlalu politis. Kalau ada yang katakan aksi kami sudah ditunggangi, benar kami ditunggangi oleh masyarakat Indonesia," kata Junaedi.

Beberapa menit usai magrib, aksi mahasiswa jaket hijau ini kemudian bubar. Truk yang disandera, dilepas dan arus lalu lintas kembali lancar.

Sementara itu, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Menggugat Keadilan saat ini masih di badan jl Urip Sumoharjo depan kantor DPRD Sulsel, di mulut fly over. Mereka memblokade jalan dengan berkumpul, duduk di badan jalan dan diisi dengan orasi.

Suasana di badan jalan ini begitu ramai karena banyak juga warga yang berkumpul di sisi jalan karena menjadikan aksi mahasiswa ini sebagai tontonan.

Mahasiswa memilih duduki badan jalan ini dan menutup akses jalan karena awalnya mereka minta ke pihak DPRD dan aparat keamanan untuk berunjuk rasa di dalam tapi tidak diperkenankan. Mereka pun tidak bisa menerobos masuk karena dihalangi kawat berduri dan penjagaan oleh aparat kepolisian.

"Terpaksa malam ini kami akan duduki badan jalan karena kami minta di dalam agar arus jalan tetap lancar tapi tidak diberi kesempatan masuk. Jadi terpaksa kami bertahan di sini, di jalan ini," kata Parle, jenderal lapangan Aliansi Masyarakat Sipil Menggugat Keadilan.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP