Usai Acara Ulang Tahun, Puluhan Warga di Mimika Keracunan Makanan
Merdeka.com - Sejumlah warga yang berada di Kabupaten Mimika mengalami keracunan makanan usai menikmati makanan dalam acara pesta ulang tahun. Kejadian ini terjadi pada Sabtu (27/2) kemarin.
"Pada hari Sabtu, 27 Februari 2021, pukul 20.00 Wit, bertempat di SP 2 Jalur 2 Jalan Rambutan Timika, Kabupaten Mimika telah terjadi kasus keracunan makan yang diduga berasal dari makanan yang disajikan saat pesta ulang tahun," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Senin (1/3).
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan salah seorang saksi atas nama Ani. Saat itu ia ikut memasak untuk acara ulang tahun salah seorang anak dari Sakir.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
"Dari keterangan saksi Ani, saat itu ikut memasak bersama pemilik rumah dan tetangga lainnya untuk acara ulang tahun di rumah saudara Sakir bertepatan dengan 2 tahun kelahiran anaknya yang berinisial S," ujarnya.
Selanjutnya, pukul 14.00 Wit dilakukan acara ulang tahun dengan dihadiri sekitar 40 hingga 50 orang yang terdiri dari anak-anak dan juga orangtua.
"Pukul 16.00 Wit setelah acara, tamu undangan melaksanakan makan bersama dengan hidangan yang dipersiapkan tuan rumah dalam bentuk prasmanan. Setelah selesai santap hidangan, kemudian tamu yang hadir diberikan masing-masing bingkisan berupa nasi kuning dalam mika," ungkapnya.
"Pukul 20.00 Wit, saksi kaget mendengar kegaduhan karena anak-anak yang datang ke pesta ulang tahun banyak yang mengalami muntah dan dilarikan ke rumah sakit," sambung Mustofa.
Mendapatkan kabar tersebut, personel Polres Mimika bersama Polsek Mimika Baru langsung menuju ke lokasi dan langsung membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit serta klinik terdekat.
"Pukul 21.00 Wit, para korban yang sudah berada di RSMM, RS Candra dan Klinik Medicine selanjutnya menjalani perawatan. Pukul 21.30 Wit, Kapolda Papua bersama Kapolres Mimika mendatangi para korban di RSMM untuk mengecek secara langsung kondisi para korban keracunan makanan," paparnya.
Usai kejadian tersebut, pihak penyelenggara pesta ulang tahun dan sejumlah saksi pun dimintai keterangan serta mengambil makanan untuk dijadikan sampel dan dilakukan pengujian.
"Jumlah pasien keracunan makanan keseluruhan sebanyak 51 orang yang terdiri dari 40 anak-anak dan 11 orang dewasa. Dari 51 orang yang menjalani Tindakan Medis di RS. Mitra Masyarakat, 46 diantaranya telah kembali ke rumah masing-masing hari ini dan 5 orang masih menjalani rawat Inap," sebutnya.
"Sedangkan 5 orang pasien yang menjalani rawat inap masing-masing an. Gilbert, Wismawati, Muhammad Bilal, Ignasius dan Fabianus," tambah Mustofa.
Untuk sampel makanan sendiri, hingga kini masih dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) TNI AD.
"Saat ini sampel makanan masih diperiksa oleh tim medis Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) TNI AD, guna mengetahui apa yang menyebabkan keracunan," ucapnya.
Dengan adanya kejadian ini, Mustofa mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan situasi untuk mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Mimika.
"Kejadian ini menjadi pelajaran kita semua agar para penyelenggara acara untuk lebih mengawasi lagi terkait konsumsi yang akan disajikan kepada tamu undangan agar aman saat dikonsumsi," tegasnya.
"Pihak kepolisian akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk mengetahui penyebab terjadinya kejadian tersebut," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sudah memeriksa dua orang pemilik acara, yakni pasangan suami istri (pasutri) SY dan DM.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaPuluhan pegawai Pemkab Gowa dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf. Mereka diduga keracunan seusai menyantap hidangan acara pernikahan di Gedung Adi Jaya.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPuluhan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/1) dini hari digelandang ke Mapolres Garut.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca Selengkapnya