Usai rasis, Ruhut sebut Boni Hargens penipu dan pemabuk
Merdeka.com - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul kembali menyebar teror dengan menyebut pengamat politik, Boni Hargens penipu. Ruhut juga menuding Boni tak tahu diri, kuliah bea siswa tapi sering mabuk-mabukan.
"Boni itu penipu, tidak tahu diri, dia kuliah beasiswa tapi mabuk-mabukan," ujar Ruhut kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/12).
Ruhut mengatakan, tudingan itu bukan tanpa bukti. Dirinya mengaku menerima sms dari rekannya akan tingkah laku Boni sebagai penerima beasiswa kuliah di Jerman.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Apa modus penipuan yang terjadi di BRI? Adapun salah satu modusnya adalah melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS.
-
Siapa korban penipuan di BRI? Yang mengakibatkan salah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
-
Bagaimana modus penipuan Rihana Rihani? Si kembar Rihana-Rihani menyita perhatian publik, karena melakukan modus penipuan pre-order (PO) iPhone, yang menyebabkan kerugian mencapai Rp35 miliar.
"Tuhan itu sangat melindungi aku, cinta aku, ini ada sms penipuan yang dilakukan Boni," kata Ruhut menunjukkan HP-nya kepada wartawan dengan girangnya.
Berikut petikan SMS yang dikirim ke ponsel Ruhut:
Bung Ruhut, si Boni Hargen itu penipu. Dia tidak pernah sekolah di Jerman, Boni membohongi pemberi beasiswa KAAD tuk kuliah memalsukan tanda tangan rekomendasi seorang prof di Jerman. Setelah beberapa bulan menerima uang beasiswa Boni tidak memberi laporan pd KAAD progres kuliahnya di Jerman. Sbg sponsor, KAAD menemui prof yg beri rekomendasi menanyakan Boni. Ternyata prof tsb tidak pernah beri rekomendasi pd Boni dan Boni rupanya memalsukan tanda tangan si prof untuk dpt beasiswa. Pihak KAAD kaget lagi Boni tidak pernah masuk kuliah.
Boni kabur dr Jerman pulang ke Jakarta setelah tahu dia dicek KAAD dan di jkt mengaku ahli politik dr Jerman. Rupanya selama di Jerman, menurut info teman mahasiswa di Jerman, Boni Hargen hanya foya2 dan mabok2 habiskan uang beasiswa yg sempat diterimanya. Jadi Boni itu telah melakukan penipuan dan pemalsuan ttd seorang prof dr Jerman juga lakukan kebohongan publik sbg ahli pol dr Jerman.
Untuk konfirmasi info ini anda bisa tanya pd mahasiswa Indonesia dan KBRI di Jerman.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak modus yang dilakukan RIhana dan Rihani untuk membohongi para korban
Baca SelengkapnyaHal itulah yang membuat korban akhirnya percaya sehingga mentransferkan sejumlah uang ke rekening si penelepon.
Baca SelengkapnyaAkun WA tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaDirektur Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi membongkar tipu muslihat yang dilakukan penipu si kembar Rihana-Rihana.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah Willie Salim ini pun viral dan membuat warganet kesal.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaRAN diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara karena perbuatannya menyebar hoaks.
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaDirektur Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi membongkar tipu muslihat yang dilakukan penipu si kembar Rihana-Rihana.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaRahmanudin mengaku dapat mengurus surat mengatasnamakan TNI dan mengaku dari Badan Intelijen Strategis (BAIS)
Baca Selengkapnya