Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UT perguruan tinggi yang responsif terhadap dinamika zaman

UT perguruan tinggi yang responsif terhadap dinamika zaman Suasana acara Association of Open University (AAOU) di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Perubahan merupakan keniscayaan. Siapa yang tak adaptif terhadap perubahan, diyakini akan tertinggal. Begitu pula di sektor pendidikan.

Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu perguruan tinggi yang responsif terhadap dinamika zaman. Ini tercermin dari pola pendidikan yang dijalankannya, belajar jarak jauh dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Memasuki usianya ke-33 pada 2017, UT pun terus berinovasi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tanah air. Hal tersebut juga dilakukan dalam meneguhkan filosofi "Terbuka" yang menjadi namanua.

Orang lain juga bertanya?

"Terbuka itu terbuka kepada orang, terbuka pada tempat, kepada metode baru, dan gagasan baru. Itu konsep terbuka, tidak ada orang yang kendala masuk ke UT," ujar Rektor UT, Prof Ojat Darojat dalam acara Association of Open University (AAOU) di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta, Rabu (27/9).

Inovasi tersebut juga tercermin dari kemudahan bagi orang berkebutuhan khusus atau cacat fisik, seperti tunanetra. Sebab, bahan kuliah bisa direkam dan didengarkan. Namun, calon mahasiswa harus sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni telah lulus SMA.

Karena kemudahan mendaftar, latar belakang mahasiswanya cukup bervariatif. Sebab, banyak orang yang memiliki aktivitas padat dan telah berusia yang mendaftar untuk kuliah di UT. Bahkan, ada juga yang berasal dari luar negeri.

Jumlah mahasiswanya mencapai sekitar 300 ribu dari jenjang diploma hingga pascasarjana, baik yang kuliah dari Indonesia maupun luar negeri di KBRI dan KJRI.

‎Keunggulan UT lain adalah biaya perkuliahan. UT menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) dengan harga miring.

Biaya kuliah per 1 satuan kredit semester (SKS) bagi program S-1 cuma Rp 40 ribu dan Biaya pendidikan Magister UT untuk mahasiswa mulai Angkatat 2015.1 dengan jenis tarif tes masuk Rp 500.000/ peserta, kemudian untuk kuliah PPS program Magister online Rp 7.450.000/semester dengan komponen layanan OSMB, layanan administrasi akademik layanan baha ajar, Tuton BTR, publikasi karya ilmiah UAS, wisuda/UPI/PI.

Selanjutnya untuk kuliah program Pasca sarjana Tipe A semester satu sampai dengan semester empat dengan jenis tarif program Magister ilmu administrasi bidang administrasi publik (MAP) Rp 7.450.000/semester dan program Magister Manajemen (MM) Rp 7.450.000/semester , Program Magister ilmu kelautan bidang minat manajemen perikanan (MMP) Rp 7.450.000/semester, Program Magister pendidikan matematika (MPMt) Rp 7.450.000/semester.

Kemudian untuk Ujian Sidang Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Tipe A, ujian sidang TAPM Rp.6.000.000/mahasiswa,Registrasi mata kuliah ulang Rp 1.000.000/mata kuliah, layanan administrasi lewat masa studi Rp 100.000/semester.

Uanga kuliah program Pascasarjana Tipe B semester satu sampai semester empat. Program ilmu Administrasi bidang Administrasi Publik (MAP) Rp 9.350.000/semester dengan kompnen layanan OSMB,layanan administrasi akademik layanan bahan ajar, TTM Tuton, BTR, publikasi karya ilmiah, UAS, Wisuda/UPI/PI. Program Magister Ilmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan (MMP) Rp 9.350.000/semester, Program Magister Ilmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan ( MMP) Rp 9.350.000/sementer,Program Magister Pendidikan Matematika (MPMt) Rp 9.350.000/semester.

Ujian Sidang Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Tipe B.Ujian sidang TAPM Rp 7.900.000/mahasiswa untuk registrasi mata kuliah ulang Rp 1.000.000/mata kuliah dan layanan administrasi lewat masa Rp 1.000.000/semester.

"Mereka hanya registrasi dengan form yang kita siapkan, calon mahasiswa tidak membayar uang bangunan," jelasnya. UT juga tidak mengenakan biaya untuk ujian, kecuali remedial.

Meski terbuka bagi semua orang, tak berarti bisa lulus dengan mudah atau menjadi tempat bagi pengincar ijazah semata. Ojat menyatakan, banyak mahasiswa UT yang lama menyelesaikan studinya, karena pasif saat belajar dan tidak mampu memanajemen waktu untuk kulih online.

"Mereka tidak belajar, tidak akan lulus di UT," kata dia.

Karenanya, meski banyak kemudahan dalam sistem belajar, namun UT tetap menitikberatkan transfer ilmu pengetahuan sebagai pondasi utama.

Bahkan, tak sedikit mahasiswa UT yang mendapatkan beasiswa dari berbagai instansi, baik pemerintah, swasta, atau lembaga internasional. Beasiswa Bidik Misi, misalnya.

Lulusan UT juga tak bisa dipandang sebelah mata. Soalnya, pernah ada cerita komplain dari tempat mencari kerja yang menolak alumni UT.

"Karena UT itu statusnya adalah perguruan tinggi negeri ke-45 yang diinisiasi pemerintah untuk masyarakat untuk meningkatkan pendidikan tinggi," katanya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Universitas Terbuka Siap Hadirkan Anak Muda Tangguh dan Mandiri
Universitas Terbuka Siap Hadirkan Anak Muda Tangguh dan Mandiri

Universitas Terbuka Siap Bangun Anak Muda Tangguh dan Mandiri

Baca Selengkapnya
Hadir di KLBB 2024, Universitas Terbuka Diminati Gen Z
Hadir di KLBB 2024, Universitas Terbuka Diminati Gen Z

UT memiliki lebih dari 551,005 mahasiswa yang tersebar di lebih dari 50 negara di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Siapkan Program Studi Baru, Universitas Terbuka Targetkan Satu Juta Mahasiswa
Siapkan Program Studi Baru, Universitas Terbuka Targetkan Satu Juta Mahasiswa

Universitas Terbuka meningkatkan angka partisipasi hingga mencapai satu juta mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Solusi Belajar Teknologi Informasi Tanpa Terkendala Jarak dan Waktu
Solusi Belajar Teknologi Informasi Tanpa Terkendala Jarak dan Waktu

Diharapkan program studi PJJ Teknik Informatika ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia.

Baca Selengkapnya
Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi
Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi

Merdeka Belajar episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim

Baca Selengkapnya
Dikenal Fleksibel, Ini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka
Dikenal Fleksibel, Ini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka

Nah, buat kamu yang tertarik buat bisa kuliah fleksibel di UT, cara mendaftarnya gampang banget!

Baca Selengkapnya
Dies Natalis ke-39, Universitas Terbuka Terus Berinovasi dan Sabet Rekor MURI
Dies Natalis ke-39, Universitas Terbuka Terus Berinovasi dan Sabet Rekor MURI

Universitas Terbuka (UT) merayakan hari jadi yang ke-39 tahun.

Baca Selengkapnya
Saat Kolaborasi dan Keterlibatan Global Kunci Kesuksesan di Era Digital
Saat Kolaborasi dan Keterlibatan Global Kunci Kesuksesan di Era Digital

Kesuksesan kini tidak lagi hanya bergantung pada keterampilan individu.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik UNU Yogyakarta, Bangunan Megah Sembilan Lantai dengan Fasilitas Modern
Fakta Menarik UNU Yogyakarta, Bangunan Megah Sembilan Lantai dengan Fasilitas Modern

Kampus UNU berdiri di lahan 7.478 meter persegi, dan mampu menampung 3.774 mahasiswa dan 151 dosen.

Baca Selengkapnya
Vidio Goes To Campus: Jadi Ajang Edukasi Mahasiswa Mengenal Teknologi, Konten Video hingga Platform Digital
Vidio Goes To Campus: Jadi Ajang Edukasi Mahasiswa Mengenal Teknologi, Konten Video hingga Platform Digital

Program ini untuk memperluas pengetahuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teknologi dan konten video dalam studi mereka.

Baca Selengkapnya
Universitas Muhammadiyah di Papua Ini 70 Persen Mahasiswanya Non Muslim, Ini Fakta Menariknya
Universitas Muhammadiyah di Papua Ini 70 Persen Mahasiswanya Non Muslim, Ini Fakta Menariknya

Perguruan tinggi ini merupakan wujud dari implementasi Bhinneka Tunggal Ika dalam Muhammadiyah

Baca Selengkapnya
Sustainable Living Jadi Benang Merah Seminar Internasional yang Digelar Universitas Terbuka
Sustainable Living Jadi Benang Merah Seminar Internasional yang Digelar Universitas Terbuka

Seminar internasional ini sekaligus menjadi agenda rutin tahunan Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

Baca Selengkapnya