Viral Video Ormas di Bekasi, Polda Metro Bakal Tindak Tegas Premanisme
Merdeka.com - Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa polisi akan menindak tegas dan mendalami kasus terkait premanisme di Bekasi yang videonya viral. Polda Metro Jaya akan menurunkan tim khusus untuk mendalami kasus tersebut dan tidak akan memberikan ruang terkait tindakan premanisme.
"Kita akan dalami apakah ada tindakan yang melawan hukum, baik itu secara intimidatif terhadap pengusaha atau masyarakat. Tindakan premanisme dalam bentuk apapun tidak akan kita tolerir," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/11).
Terkait dengan ormas yang mengklaim telah mendapatkan dari Pemkot, polisi juga akan melakukan penyelidikan terkait keberadaan surat perintah tersebut.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang menangkap OPM? 'Saya kasih tahu, dia bukan kriminal, dia cuma OPM. Kapan lagi ini satu anak Timur membantu Polisi menangkap OPM,'
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
"Tidak ada satu kegiatan dalam bentuk apapun yang bisa dimaklumi yang kaitannya mengganggu keamanan di Jakarta ini. Kalau kita temukan ada pelanggaran, tentunya akan kita tindak tegas," ujarnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video viral yang menunjukkan adanya 'pemaksaan' dalam penarikan retribusi parkir di minimarket di Kota Bekasi. Dalam video itu, pihak minimarket 'dipaksa' untuk bekerja sama dengan Ormas tertentu mengelola lahan parkir di halaman minimarket.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto menjelaskan latar belakang video tersebut diambil di depan minimarket di Jalan Narogong, Bantargebang, Kota Bekasi pada 23 Oktober 2019 lalu.
Dalam video tersebut tampak adanya penolakan dari pihak minimarket terhadap Ormas yang membawa 'surat tugas' dengan alasan menjaga parkiran di minimarket. Namun, 'surat tugas' tersebut masa berlakunya sudah kedaluwarsa pada September 2019.
Pemaksaan itu menimbulkan percekcokan antara ormas dengan minimarket. Pihak kepolisian menengahi kejadian itu. Pihak ormas memanggil massa lebih banyak dan berdemo di sekitar Jalan Raya Narogong. Ormas, manajemen minimarket, dan Pemkot Bekasi pun berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan retribusi parkir.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut bentrokan dipicu penarikan mobil salah satu pihak debt collector di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini tengah melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menganalisis jejak digital dari video tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo mesum yang disebut-sebut diperankan kades di Ogan Ilir adalah hoaks.
Baca Selengkapnya