Wagub Bali larang pendakian Gunung Agung sampai status normal
Merdeka.com - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta jalur pendakian Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, ditutup sementara. Langkah ini menyusul status aktivitas vulkanik yang meningkat dari normal menjadi waspada.
"Pendakian disetop dulu jangan diberikan akses," kata Sudikerta di Denpasar, Jumat (15/9).
Pihaknya telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menghentikan sementara kegiatan pendakian hingga aktivitas vulkanik gunung berapi tertinggi di Bali itu normal kembali.
-
Kenapa pendakian Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Bagaimana cara mendaki Gunung Agung? Jika ingin mendaki Gunung Agung, bisa melalui dua titik, yakni Pura Besakh dan Pura Pasar Agung.
-
Bagaimana cara mencapai puncak Gunung Agung? Jika kamu berniat untuk mendaki gunung ini, terdapat tiga jalur pendakian yang dibuka, yakni jalur Pura Pasar Agung, jalur Besakih, dan jalur Budakeling melalui Nangka. Dan untuk mencapai puncaknya, dibutuhkan 7-8 jam secara normal.
-
Kenapa pantangan di Gunung Guntur harus dipatuhi? Konon jika ini dilanggar, pendaki akan langsung linglung dan tersesat. Pendakian dipastikan gagal untuk sampai ke puncak.
-
Kenapa pendaki dilarang mendaki Gunung Sago di malam hari? Alasan para pendaki dilarang memulai mendaki pada malam hari karena gunung ini merupakan tempat tinggal hewan-hewan buas, salah satunya Harimau Sumatera.
-
Mengapa Arus Balik di Gunungkidul mengancam wisatawan? Arus ini lebarnya sangat sempit tapi sangat kuat untuk menarik ke lautan. Jadi dia terbentuk di sekitar garis pantai.
Selain meminta jalur pendakian ditutup, mantan Wakil Bupati Badung itu juga mengimbau warga setempat untuk mengantisipasi dengan tidak berada atau beraktivitas sementara waktu di dekat kaki Gunung Agung.
"Kami imbau masyarakat untuk tidak tinggal di sana karena situasi tidak bisa diprediksi," imbuhnya.
BPBD diminta melakukan edukasi dan sosialisasi kepada warga sekitar kaki gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu agar mereka dapat melakukan antisipasi menyikapi perkembangan Gunung Agung.
Terpisah, Bupati Karangasem IGA Mas Sumantri sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi status Gunung Agung. Pihaknya telah membentuk tim khusus untuk penanganan kemungkinan terburuk.
"Ya kami saat ini sedang mempersiapkan regulasi. Langkah-langkah yang kami siapkan saat ini kami akan membentuk tim untuk penanggulangan adanya hal tersebut," ujarnya usai memimpin rapat koordinasi terkait meningkatnya status Gunung Agung, Jumat (15/9) di Karangasem, Bali.
Sumantri menambahkan, saat ini ada tiga lokasi yang menjadi tempat pemantauan Gunung Agung.
"Tiga lokasi itu salah satunya ada di daerah Rendang. Sejauh ini dari pantauan staf kami belum ada gempa yang berasa dirasakan oleh masyarakat sekitar," katanya.
Untuk diketahui, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Agung dari normal menjadi waspada pada level II berdasarkan analisis data visual, instrumental dan mempertimbangkan potensi ancaman bahaya pada Kamis (14/9) mulai pukul 14.00 Wita.
Badan Geologi juga meminta masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung agar tidak beraktivitas di dalam area kawah dan seluruh area di dalam radius tiga kilometer dari kawah gunung atau pada elevasi 1.500 meter dari permukaan laut.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Api, Gunung Agung, Dewa Made Mertayasa mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik. Pihak pemantau Gunung Agung terus melakukan patroli dan memberikan pemahaman kepada masyarakat. "Agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada," akunya.
Pihaknya juga menyosialisasikan agar para pendaki untuk sementara menunda melakukan pendakian hingga kondisi Gunung Agung normal kembali. Namun informasi yang didapat, sejak aktivitas Gunung Agung dilaporkan meningkat, jumlah wisatawan asing yang melakukan pendakian justru meningkat. Utamanya dari pos pendakian Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya tidak dibenarkan mengubah aturan itu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat sekitar atau wisatawan diminta tidak mendekati kawasan Gunung Rokatenda.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaBali tidak hanya terkenal akan pantai yang eksotik, namun juga keindahan pegunungan yang cantik.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke barat.
Baca SelengkapnyaPadahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaPenerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman ditutup sementara akibat abu erupsi Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahannya, Gunung Guntur memiliki misteri yang tersembunyi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca Selengkapnya