Warga di Gresik Berenang Sambil Usung Keranda Mayat Seberangi Sungai Menuju TPU
Merdeka.com - Gara-gara air sungai di Kali Lamong naik saat musim hujan dan tak memiliki jembatan, proses pemakaman warga di Gresik, terpaksa harus dilalui dengan cara berenang sambil mengusung keranda mayat.
Adalah almarhum Sayu, warga Dusun Gorekan Lor RT XII/RW VI, Desa Cermen, Kecamatan Kedamean, yang proses pemakamannya berlangsung dramatis, Selasa (12/2). Sebab, warga yang mengantarkan jenazah kakek 80 tahun itu ke peristirahatan terakhir, harus berjuang menyeberangi sungai yang arusnya cukup deras.
Dengan mengenakan pelampung, warga susah payah melewati aliran sungai sedalam dada orang dewasa tersebut sambil mengusung keranda mayat.
-
Dimana hujan dimakamkan? Awan-awan ini terbawa angin ke daratan, dan ketika mereka terlalu berat dan dingin, mereka jatuh sebagai hujan.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
"TPU-nya (Tempat Pemakaman Umum) di tepi sungai, dan seperti inilah suasana pemakaman apabila ada warga yang wafat di saat musim hujan," kata salah satu warga Gresik, Didik Hendri via WhatsApp (WA).
Kecuali saat musim kemarau, lanjut Didik, kalau ada warga yang meninggal tidak ada masalah. "Sebab air sungai surut. Tapi saat musim hujan? Itu yang jadi masalah! Dan kondisi seperti ini sudah berlangsung cukup lama."
Sementara Kepala Desa Cermen, Mochammad Suhadi mengatakan, sebenarnya ada TPU di Dusun Gorekan Kidul yang bisa dijadikan alternatif pemakaman warga Dusun Gorekan Lor, sehingga tak perlu menyeberang sungai.
Tapi masalahnya, kata Suhadi, kalau musim hujan seperti sekarang, kondisi tanah sulit digali karena basah dan keluar air. "Sehingga mau tidak mau, pemakaman warga Dusun Gorekan Lor yang meninggal, terpaksa harus menyeberang sungai," kata dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa saksi dan mengidentifikasi identitas korban temuan 7 jenazah mengambang di Kali Bekasi yang menggegerkan warga.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaSemula, warga hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka ternyata manusia.
Baca SelengkapnyaBerikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaMeski desa mereka terendam banjir, warga tetap semangat pergi ke masjid untuk melaksanakan tarawih pertama.
Baca SelengkapnyaMengeringnya wilayah Kampung Apung turut memunculkan kembali makam-makam tua yang telah lama tenggelam.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal teridentifikasi atas nama Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53).
Baca Selengkapnya