Warga Lhokseumawe kembali serahkan lima pucuk senjata api
Merdeka.com - Warga Lhokseumawe kembali menyerahkan lima pucuk Senjata Api (Senpi) kepada pihak aparat keamanan, Selasa (1/8). Senjata api itu terdiri dari tiga pucuk senjata laras panjang dan dua pucuk jenis pistol.
Kelima senpi itu diterima langsung Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, didampingi Dandim 0103/Aut Letkol Kav Fadjar Wahyudi Broto.
Kolonel Inf Agus Firman Yusmono menjelaskan, dari lima pucuk Senpi yang diserahkan, empat pucuk diserahkan oleh warga Aceh Utara. Dua pucuk Senpi laras panjaang jenis AK, dan dua pucuk jenis pistol. Sedangkan satu pucuk lagi jenis laras panjang (AK) diserahkan oleh warga masyarakat Kabupaten Pidie.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa saja senjata kuno yang ditemukan? Senjata yang ditemukan ini mencakup ujung tombak, kapak, dan tiga lainnya yang jenisnya belum teridentifikasi.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
"Penyerahan Senpi ini adalah hasil dari penggalangan kegiatan Operasi Teritorial (Opster) TNI TA 2017 yang dilaksanakan di wilayah Kodim 0103/Aut jajaran Korem 011/LW," kata Kolonel Agus Firman Yusmono.
Agus mengharapkan, dengan terlaksananya kegiatan Operasi Teritorial (Opster) TNI, kedekatan masyarakat kepada TNI semangkin erat dan menyatu bersama-sama mendukung demi pembangunan dan kesejahteraan.
"Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada warga masyarakat Kabupaten Pidie, dan masyarakat Kabupaten Aceh Utara, yang telah sukarela menyerahkan senjata api kepada pihak TNI," jelasnya.
Danrem juga mengimbau masyarakat yang masih menyimpan senjata api sisa konflik atau yang menggunakan sejata ilegal, agar segera menyerahkan ke pihak berwenang. Baik kepada TNI maupun Polri.
"Jangan takut, tidak akan ada tindakan hukum, bagi yang sadar untuk menyerahkan senjata api. Silakan serahkan ke aparat TNI maupun Polri terdekat, bila masih ragu silahkan melalui saya di Korem 011/LW," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu dari dua senjata M-16 itu tak lagi berwujud asli, namun telah dimodifikasi. Begini penampakannya!
Baca SelengkapnyaSaat ini senjata api beserta amunisi yang diserahkan warga itu sudah diamankan di gudang senjata Polda Aceh.
Baca SelengkapnyaKapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis mengatakan, senjata yang diamankan tersebut masing-masing berjenis AK-56 dan UZI yang telah dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaWarga menemukan dua pucuk senjata api laras panjang yang terkubur di dalam tanah di areal kolam warga
Baca SelengkapnyaEks Kombatan GAM di Aceh Tamiang Serahkan AK 47 dan Granat ke TNI
Baca SelengkapnyaKasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaSenjata api tersebut diketahui mempunyai surat izin.
Baca SelengkapnyaPlastik tersebut berisi senjata api jenis carl walther pabrikulm beserta 171 butir amunisi dan magazennya.
Baca SelengkapnyaPara korban langsung dievakuasi warga ke rumah sakit dan kini masih perawatan.
Baca SelengkapnyaTiga polisi terlibat penjualan senjata api ilegal tersebut sudah ditangani Biro Paminal.
Baca SelengkapnyaBripda Aske Mabel mengambil empat pucuk senjata api jenis AK milik Polres Yalimo pada 9 Juni lalu sekitar pukul 04.00 WIT.
Baca SelengkapnyaKapolres Bener Meriah AKBP Nanang Indra Bakti, mengatakan senjata tersebut ditemukan warga.
Baca Selengkapnya