Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga terdampak erupsi Gunung Agung sulit mengungsi karena hewan ternak

Warga terdampak erupsi Gunung Agung sulit mengungsi karena hewan ternak Gunung Agung meletus. ©2017 Merdeka.com/Gede Nadi Jaya

Merdeka.com - Pagi tadi pukul 06.00 WITA PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyatakan status Gunung Agung, Bali menjadi Awas. Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada warga desa sekitar Gunung Agung untuk segera mengungsi.

Namun, Kepala Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banyak warga yang sulit di evakuasi karena menganggap masih merasa aman dan menelantarkan hewan ternaknya. Warga desa pun tak mau mengungsi jika hewan ternaknya ditinggalkan.

BNPB akan membujuk warga desa yang belum mengevakuasi dan kemungkinan akan dilakukan evakuasi paksa oleh para personel demi keselamatan warga. Sebab sejak Sabtu (25/11), sejumlah warga telah mengevakuasi secara mandiri.

"Terkait dengan dampak, masyarakat memang belum mau mengungsi semua dengan alasan ternak. Kalau ternaknya diungsikan biasanya pemiliknya baru ikut, kalau ternaknya tidak diungsikan mereka tetap jaga ternaknya. Sampai saat ini data sementara di atas masih ada ribuan baik itu sapi, kambing, babi. Pada saat status siaga perkiraan saat itu ada sekitar 14.000 ekor," kata Sutopo di ruang Pusdalops Graha BNPB, Jl Pramuka Kav 38, Jakarta Timur, Senin (27/11).

Sutopo melanjutkan, dari 14.000 hewan ternak yang tercatat, baru sekitar 8.534 yang telah di evakuasi. Sementara sisanya 5.457 ternak belum di evakuasi ke zona yang aman. Saat ini pun tim satuan petugas hewan peternakan terus mengevakuasi sisa ternak tersebut.

"Yang sudah dievakuasi sejak status awas adalah 8.543 ekor ternak, yang sudah di evakuasi berada di 43 titik. Saat ini diperkirakan lebih dari 5.457 ekor ternak," tutur Sutopo.

Sampai saat ini dari data sementara, terdapat 40.000 pengungsi dari 22 desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) dari erupsi Gunung Agung. Pemerintah pun sudah menetapkan siaga darurat bencana.

"Jumlah data pengungsi sampai saat ini masih dalam pendataan, kemungkinan lebih dari 40 ribu masyarakat mengungsi di berbagai tempat. Sampai saat ini Status tetap tanggap darurat, status pemerintah sampai saat ini menetapkan status siaga darurat menghadapi erupsi dari gunung Agung," tutup Sutopo.

Sementara, terkait dengan penganan pengungsi, BNPB telah mengoordinasikan Potensi nasional bencana bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN dan lainnya untuk melakukan pendampingan pada pemerintah daerah.

"Sampai saat ini tanggung jawab penanganan erupsi gunung agung masih berada pada di gubernur Bali. Kecuali nanti ada perintah Presiden yang menginstruksikan agar komandan satgas nasional penanganan erupsi gunung agung di serahkan pada BNPB maka kita bisa lakukan langkah langkah terkait percepatan," tutup Sutopo. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebakaran Gunung Merbabu, 5 Desa di Boyolali dan Ungaran Terdampak
Kebakaran Gunung Merbabu, 5 Desa di Boyolali dan Ungaran Terdampak

Gunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Relawan Evakuasi Anjing dan Kucing Terlantar di Desa-Desa Terdampak Erupsi Gunung Ruang
FOTO: Aksi Relawan Evakuasi Anjing dan Kucing Terlantar di Desa-Desa Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Anjing dan kucing itu terlantar setelah orang-orang meninggalkan desa untuk mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya

Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali
Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali

Jalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.

Baca Selengkapnya
Cerita Korban Banjir Luwu Jalan Kaki 6 Jam ke Pengungsian Setelah Desanya Terisolasi Lima Hari
Cerita Korban Banjir Luwu Jalan Kaki 6 Jam ke Pengungsian Setelah Desanya Terisolasi Lima Hari

Sebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit

Ada seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.

Baca Selengkapnya
Dulunya Terdapat 35 Kepala Keluarga, Ini Kisah Kampung Mati Wonogiri
Dulunya Terdapat 35 Kepala Keluarga, Ini Kisah Kampung Mati Wonogiri

Warga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.

Baca Selengkapnya
CEK LOKASI: Nasib Rumah-Rumah Kosong 'Kampung Mati' Depok Terisolir Banjir
CEK LOKASI: Nasib Rumah-Rumah Kosong 'Kampung Mati' Depok Terisolir Banjir

Kampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Berbondong-bondong Angkut Ternak Akibat Desa Terdampak Erupsi Lewotobi
Cerita Warga Berbondong-bondong Angkut Ternak Akibat Desa Terdampak Erupsi Lewotobi

Warga desa itu dibantu sejumlah kerabat untuk membawa barang dan ternak ke atas mobil.

Baca Selengkapnya
Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup
Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup

Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya