Warga terdampak erupsi Gunung Agung sulit mengungsi karena hewan ternak

Merdeka.com - Pagi tadi pukul 06.00 WITA PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyatakan status Gunung Agung, Bali menjadi Awas. Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada warga desa sekitar Gunung Agung untuk segera mengungsi.
Namun, Kepala Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banyak warga yang sulit di evakuasi karena menganggap masih merasa aman dan menelantarkan hewan ternaknya. Warga desa pun tak mau mengungsi jika hewan ternaknya ditinggalkan.
BNPB akan membujuk warga desa yang belum mengevakuasi dan kemungkinan akan dilakukan evakuasi paksa oleh para personel demi keselamatan warga. Sebab sejak Sabtu (25/11), sejumlah warga telah mengevakuasi secara mandiri.
"Terkait dengan dampak, masyarakat memang belum mau mengungsi semua dengan alasan ternak. Kalau ternaknya diungsikan biasanya pemiliknya baru ikut, kalau ternaknya tidak diungsikan mereka tetap jaga ternaknya. Sampai saat ini data sementara di atas masih ada ribuan baik itu sapi, kambing, babi. Pada saat status siaga perkiraan saat itu ada sekitar 14.000 ekor," kata Sutopo di ruang Pusdalops Graha BNPB, Jl Pramuka Kav 38, Jakarta Timur, Senin (27/11).
Sutopo melanjutkan, dari 14.000 hewan ternak yang tercatat, baru sekitar 8.534 yang telah di evakuasi. Sementara sisanya 5.457 ternak belum di evakuasi ke zona yang aman. Saat ini pun tim satuan petugas hewan peternakan terus mengevakuasi sisa ternak tersebut.
"Yang sudah dievakuasi sejak status awas adalah 8.543 ekor ternak, yang sudah di evakuasi berada di 43 titik. Saat ini diperkirakan lebih dari 5.457 ekor ternak," tutur Sutopo.
Sampai saat ini dari data sementara, terdapat 40.000 pengungsi dari 22 desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) dari erupsi Gunung Agung. Pemerintah pun sudah menetapkan siaga darurat bencana.
"Jumlah data pengungsi sampai saat ini masih dalam pendataan, kemungkinan lebih dari 40 ribu masyarakat mengungsi di berbagai tempat. Sampai saat ini Status tetap tanggap darurat, status pemerintah sampai saat ini menetapkan status siaga darurat menghadapi erupsi dari gunung Agung," tutup Sutopo.
Sementara, terkait dengan penganan pengungsi, BNPB telah mengoordinasikan Potensi nasional bencana bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN dan lainnya untuk melakukan pendampingan pada pemerintah daerah.
"Sampai saat ini tanggung jawab penanganan erupsi gunung agung masih berada pada di gubernur Bali. Kecuali nanti ada perintah Presiden yang menginstruksikan agar komandan satgas nasional penanganan erupsi gunung agung di serahkan pada BNPB maka kita bisa lakukan langkah langkah terkait percepatan," tutup Sutopo. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya