Waspada Modus Penipuan Kartu ATM Nyangkut Diminta Hubungi Call Center Palsu
Merdeka.com - Seorang ibu rumah tangga asal Griya Herp Abadi, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, Fadhlun (46), harus kehilangan uang di tabungannya sebesar Rp10 juta. Dia tertipu menghubungi call center palsu yang tertempel di anjungan tunai mandiri (ATM).
Peristiwa itu bermula saat Fadhlun dan suaminya mengambil uang di ATM tak jauh dari rumahnya, Minggu (26/7). Setelah kartu ATM masuk ke mesin, justru transaksi tak terjadi namun ATM tak bisa dikeluarkan atau tertelan.
Dia memanggil suaminya yang menunggu depan ATM untuk masuk. Tiba-tiba datang seorang laki-laki tak dikenal yang juga masuk ke dalam ruangan ATM.
-
Siapa pelaku penipuan? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana penipuan itu terjadi? “Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu,“ terangnya. “Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok,“ imbuhnya.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa pengunjung yang melakukan itu? TSI sedang melakukan penelusuran data pengunjung tersebut, terutama perihal identitas pengunjung tersebut agar yang bersangkutan mendapatkan sanksi peringatan berupa penyataan maaf atas tindakannya tersebut.
-
Siapa yang sering melakukan penipuan? Beberapa kali ia didatangi seseorang yang meminta dikirimi uang ke alamat rekening tertentu.Orang itu berkata kalau uang itu harus segera dikirim karena untuk membayar pengobatan salah seorang anggota keluarga yang habis kecelakaan.
Tanpa diminta, laki-laki itu membantu mengeluarkan ATM namun gagal. Dia terus mengalihkan perhatian pasangan suami istri itu agar tak bisa konsentrasi. IRT tersebut berusaha mengeluarkan ATM namun ditegur laki-laki tersebut dengan alasan bisa dikenakan tindak pidana.
Fadhlun kemudian bermaksud menghubungi call center yang ada di mesin ATM. Laki-laki itu melarangnya dengan menyebut call center pusat lamban merespons dan masalah ini bakal lama diproses.
Laki-laki yang tak diketahui identitasnya itu menunjukkan call center yang terpajang dalam bentuk stiker di dinding ATM. Korban pun menghubungi nomor yang tercantum.
"Saya hubungi nomor call center yang ditunjukkannya, seperti nomor biasa. Yang menerima telepon juga laki-laki," ungkap Fadhlun saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, Selasa (28/7).
Dalam sambungan telepon, pria itu membantunya untuk mengeluarkan ATM. Dia menyuruh memasukkan PIN lalu menggantinya dengan yang baru. Kemudian Fadhlun diminta memblokir ATM miliknya.
"Setelah saya blokir ATM, uang di rekening saya hilang Rp10 juta. Saya merasa saya sudah ditipu," ujarnya.
Dugaan itu semakin kuat begitu mengetahui laki-laki yang masuk ke dalam ruang ATM sudah tak lagi di tempat. Sementara call center yang baru saja dihubunginya tak aktif lagi.
"Saya minta pelakunya ditangkap, mereka sudah kerjasama, ada yang masuk ke ATM ada yang berperan jadi pelayan call center, palsu" kata dia.
Kasubag Humas Polrestabes Palembang Iptu Marwan mengatakan, laporan telah diserahkan ke unit Satreskrim untuk proses lebih lanjut. Dia juga mengingatkan agar warga lebih waspada dengan aksi penipuan dalam banyak modus.
"Mudah-mudahan pelakunya cepat tertangkap agar tak lagi ada korban berikutnya," kata dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku baru bekerja di rumah majikannya selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaNilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaUmumnya, masalah ini terjadi karena terlambat menarik kartu setelah melakukan transaksi di mesin ATM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi pelaku langsung mengundang amarah warga sekitar berujung pengurungan di ruangan ATM.
Baca SelengkapnyaSaat semuanya belum memiliki sistem yang canggih, ATM pun tetap ada orang di belakangnya.
Baca SelengkapnyaNomor-nomor ponsel yang tidak terpakai dan dianggap hangus bisa menjadi sarana bagi pelaku kejahatan untuk membobol rekening bank pelanggan.
Baca SelengkapnyaDua tersangka berperan sebagai penyedia rekening bank untuk menampung hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu kemudian terekam kamera seluler dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBank Papua diklaim bagi-bagi undian uang tunai sebesar Rp1 miliar
Baca Selengkapnya