Waspada, predator seks merajalela di mana saja
Merdeka.com - Masyarakat sebaiknya mewaspadai keberadaan predator seks yang bisa menjelma di mana saja dan menjadikan sebagai korban siapa saja. Demikian diungkapkan pengamat dari Universitas Islam Riau, Syahrul Akmal Latif.
"Ada beberapa faktor penyebab kejahatan seksual terhadap anak itu menjadi 'menggila' di berbagai wilayah Tanah Air. Pertama adalah inflasi media porno yang tidak terkontrol, bahkan hingga beredar dengan mudah ke jejaringan media sosial yang kian digemari berbagai kalangan," kata Syahrul di Pekanbaru seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/5).
'Norton Cybercrime Report' bahkan menyatakan, pada 2013 ada sebanyak 1,5 miliar jiwa anak berbagai negara di dunia menjadi korban media sosial bahkan ada yang melakukan tindak kejahatan karenanya. Jika harus dibagi, setiap harinya ada 1,5 juta anak di berbagai negara termasuk Indonesia menjadi korban jejaringan sosial (dunia maya) dan per detiknya itu ada 18 orang anak.
-
Kenapa anak bisa ketagihan pornografi setelah melihat orang tua? Ini dapat menjadi risiko kencanduan pornografi atau kebiasaan tidak sehat lainnya.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
-
Kenapa anak menjadi pelaku bullying? Mereka yang sering terlibat dalam perilaku ini mungkin memiliki masalah emosional atau sosial yang mendasari tindakan mereka.
-
Kapan kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak? Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
"Tahun ini bisa dimungkinkan meningkat jumlahnya karena teknologi dunia maya yang terus berkembang begitu pesat tanpa diimbangi dengan kontrol yang baik," kata dia dan faktor lainnya, menurut dia adalah kelalaian terhadap masa depan anak, baik itu sebagai orang tua, pendidik atau guru, serta sebagai lembaga pemerhati sosial yang kini tidak pernah peduli dengan dunia anak-anak.
Ketika "JIS" menjadi perbincangan di berbagai media, baru kemudian mereka pun berteriak menyuarakan permusuhan terhadap predator seks yang terus menggila, katanya. Bagaimana Si Emon menggarap puluhan bocah ingusan di usianya yang tergolong produktif? "Itulah tanda predator seks begitu leluasa memangsa para korbannya," lanjut dia.
Hanya dengan seorang Emon, sekitar 95 bocah tak berdosa menjadi korban. "Dan mereka itu dikhawatirkan akan menjadi 'Emon-Emon' masa depan," kata dia.
Itu seperti kisah tiga kakak beradik berumur belasan tahun di Pekanbaru yang menjadi peranakan predator. Mereka telah menelan lebih enam korban balita.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca SelengkapnyaTerlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pekerjaan rumah besar pemerintah saat ini salah satunya membatasi akses internet atau situs porno di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.
Baca SelengkapnyaPendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaLiterasi digital diharapkan mampu berperan penting untuk memberikan sosialisasit terkait pencegahan dan penekanan lonjakan angka judi online.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan rentan dialami oleh remaja karena perubahan yang dilaluionya.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan akun Facebok dengan nama 'Pemersatu Bangsa'. Pelanggan kemudian akan diarahkan ke akun Instagram lalu mengunduh konten di aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaRemaja adalah aset bangsa yang seharusnya dibina dan diarahkan menuju masa depan yang cerah.
Baca Selengkapnya