Website Resmi Pemkot Makassar Sempat Diretas, Protes Tertibkan Pedagang
Merdeka.com - Website resmi milik Pemerintah Kota Makassar, Makassarkota.go.id diretas pada pukul 23.55 Wita, Jumat (9/7). Meski sempat diretas, website makassarkota.go.id sudah bisa kembali normal dan diakses.
Alamat website Pemkot Makassar itu berubah tampilan dari yang sebelumnya menampilkan informasi tentang Kota Angin Mammiri menjadi gambar virus corona dengan latar hitam. Nama website yang sebelumnya bertuliskan Pemkot Makassar berganti menjadi Covid-19 Was Here.
Selain itu laman web yang tadinya berisikan seluruh informasi tentang Kota Makassar juga menghilang. Laman website milik Pemkot Makassar itu kini hanya bertuliskan 'Hacked By Alf404 [!] TangerangXploit Team [!]'.
-
Mengapa logo Kemenkes diganti? Kemudian pada 15 Maret 2017, Menkes ke-20, Nila Farid Moeloek mulai mengganti bentuk, warna dan arti logo bakti husada yang tertuang dalam Kepmenkes Nomor HK.02.02/Menkes/589/2016 tentang Penetapan Logo Kementerian Kesehatan, dan resmi ditetapkan logo baru pada 14 November 2016.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Dimana virus ada? Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Kenapa Menkominfo ubah singkatan nama kementeriannya? 'Komdigi,' jelasnya.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
Hacker ini juga menuliskan kutipan yang berisikan ucapan protes tentang tindakan pemerintah yang membubarkan pedagang dimasa pandemi.
"{ Hallo pemerintah ! , Mengapa pedagang yang selalu di bubarkan saat ia berdagang dan dari mana lagi penghasilan mereka selain ia dagang? Miris sekali para pedagang dibubarkan , padahal penghasilan mereka dari hasil tsb buat kebutuhan hidupnya sehari-hari ? Jadi mohon pengertiannya buat pemerintah atau pun pak polisi :D. Semoga Pemerintah Membaca Ini ! }" Tulis peretas tersebut. Dibagian akhir hacker tersebut memasang sebuah lagu akustik milik Slander dan Dylan Matthew yang berjudul Love Is Gone.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Makassar, Dani Hidayat membenarkan aksi peretasan website Makassarkota.go.id. Deni mengaku meski sempat diretas, saat kondisi website sudah kembali normal.
"Sudah beres semalam, memang sempat (diretas) sekitar 21 menitan," ujarnya kepada merdeka.com melalui pesan WhatsApp.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023
Baca SelengkapnyaSAFEnet menyebut, terdapat sedikitnya 282 instansi pemerintah pengguna PDNS yang terdampak serangan siber tersebut.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan bertemu Presiden Jokowi untuk membahas e-commerce.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaYusuf menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kehebohan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaAturan ini disepakati usai rapat bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/9).
Baca SelengkapnyaJuli ini Presiden Jokowi meminta layanan publik yang terganggu ransomware normal.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono merespons soal bangunan menyerupai Garuda mengepakkan sayap itu disebut mirip kelelawar lantaran warnanya hitam
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.
Baca Selengkapnya