Wiranto Sebut Ada yang Benturkan Masyarakat Asli Papua dengan Pendatang

Merdeka.com - Menko Polhukam Wiranto mengatakan ada upaya-upaya yang mencoba untuk membenturkan masyarakat asli Papua dengan pendatang oleh sekelompok orang. Tindakan jatah itu pun dinilai Wiranto telah berhasil.

"Ini kan berhasil terjadi benturan antara organisasi asli Papua dengan masyarakat pendatang, yang disebut paguyuban nusantara. Memang terjadi benturan, karena pada saat demonstrasi pertama itu banyak fasilitas entah rumah, toko, sepeda motor rusak, sehingga terjadi emosi," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (2/9).

Meski demikian, pemerintah dan keamanan telah bergerak cepat. Sehingga, tidak mencapai gejolak lebih besar.

"Ini semuanya sudah sepakat untuk menghentikan itu dan kembali duduk bersama membicarakan masalah kehidupan yang damai, kehidupan yang tidak diwarnai saling serang menyerang," jelas Wiranto.

Selain itu, masih kata dia, segala permintaan masyarakat Papua, sudah dijalankan oleh pihak pemerintah. Misalnya, memproses hukum diduganya tindakan rasis. Sebut saja anggota TNI yang diproses. lalu ada dari masyarakat sipil yang sudah menjadi tersangka.

"Misalnya saja telah dilakukan proses hukum, sudah berlangsung 5 orang anggota TNI dari Kodam V Brawijaya, termasuk Danramil Tambaksari telah diskorsing untuk memudahkan proses penyelidikan. Jadi akan ada penyelidikan lanjutan, proses hukum jalan," tukasnya.

Selain itu, pihak keamanan seperti TNI-Polri juga sudah melakukan tindakan yang persuasif. Soal penambahan pasukan, itu lebih kepada menjaga obyek vital yang ada.

"TNI-Polri dikirim ke sana sebagai tambahan kekuatan adalah untuk melindungi masyarakat, untuk tidak menjadi korban. Dan juga untuk melindungi obyek-obyek vital, instansi pemerintah dan fasilitas umum jangan sampai dibakar, dirusak. Yang rugi kita sendiri," katanya.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Sumber: Liputan6.com